Rolasnews.com – Sebagai orang yang memiliki kecintaan dan dedikasi luar biasa di dunia balap sepeda, Tarwi layak mendapat apresiasi dan penghargaan sebagai tokoh atau legenda olahraga dari pemerintah. Pasalnya, nyaris seumur hidupnya Tarwi mencurahkan waktu, tenaga, harta dan pikiran untuk olahraga yang dicintainya.
Hal ini diungkapkan Rektor Unesa, Prof. Dr Nurhasan, Mkes, di kantornya, Senin (5/10). Menurutnya, pencapaian dan prestasi yang diraih Tarwi tak kalah mentereng dengan legenda-legenda olahraga lainnya. Di masa jayanya, ia bahkan pernah mengharumkan nama bangsa di tingkat internasional.
Karena itu, sudah selayaknya Tarwi mendapat apresiasi dari otoritas yang berwenang mengurusi dunia keolahragaan di Indonesia, dalam hal ini Kemenpora RI, sebagai salah satu legenda olahraga di Indonesia.
“Iya. Kita sudah usulkan kepada stakeholder terkait penghargaan. Mudah-mudahan ada kesempatan untuk Pak Tarwi,” ujar Nurhasan.
Ia juga mengatakan pihaknya sudah menyampaikan kepada pihak yang berwenang mengambil kebijakan mengenai hal ini.
“Sudah saya sampaikan beberapa waktu lalu. Sekarang mungkin sedang dalam proses kajian,” imbuh Cak Hasan, panggilan akrab Rektor Unesa.
Tokoh Olahraga di Solo Sambut Tarwi di Stadion Manahan
Ada pun mengenai minimnya data, termasuk dari induk cabang olahraga balap sepeda di daerah, peraih penghargaan tokoh penggerak olahraga di kalangan akademisi pada Haornas bulan September kemarin, menjelaskan sudah mengirimkan proposal berisi data-data yang diperlukan.
Data-data tersebut, tutur sang rektor, berupa klipingan berita, foto-foto lawas waktu Tarwi mengikuti berbagai kejuaraan serta dokumentasi ratusan piala yang diraihnya saat masih aktif sebagai atlet atau pun menjadi pelatih.
Untuk diketahui, jejak panjang karir pria kelahiran Lamongan itu di olahraga balap sepeda terentang mulai tahun 1962 hingga 2015. Di antaranya pernah meraih emas di Ganefo 1966 di Phnom Penh (Kamboja), juara I di PON VII tahun 1969 di Surabaya, juara I PON VIII tahun 1973 di Jakarta, dlsb.
Sementara ketika menjadi pelatih, ia sukses membawa anak asuhnya meraih dua emas di SEA Games tahun 1996 di Jakarta. Ia juga pernah melatih di PPLP Solo dan tim CCC (Custom Cycling Club).
Bahkan yang spektakuler, belum lama ini ia berhasil menuntaskan ‘Tour de Java is Back’ dengan jarak 1.100 km dalam waktu sepuluh hari.
Selain untuk merayakan hari ulang tahunnya yang ke-79, perjalanannya bersepeda solo Surabaya-Jakarta itu ditujukan untuk menggugah generasi muda, khususnya pecinta balap sepeda, agar tetap semangat dan tak mudah menyerah dalam menekuni olahraga ini.
Sambutan Hangat Media Bandung untuk Tarwi
Rentetan prestasinya tersebut bulan September lalu telah diserahkanterimakan ke Asdep (Asisten Deputi) kerjasama dan penghargaan Kemenpora, Suyadi.
Nurhasan juga mengatakan Ketua Umum PB ISSI (Ikatan Sepeda Sport Indonesia), Raja Sapta Oktohari, sudah mengetahui tentang riwayat dan pencapaian prestasi yang telah diraih Tarwi.
“Saya harap segala prestasi itu bisa menjadi pertimbangan untuk memberikan penghargaan kepada Bapak Tarwi sebagai legenda hidup yang tidak diragukan lagi kecintaan dan dedikasinya di dunia balap sepeda,” pungkas Cak Hasan. (TON)