Rolasnews.com – Perjalanan Tarwi bersepeda Surabaya-Jakarta akhirnya tuntas juga. Tepat di akhir pekan, Sabtu (26/9), pebalap berusia 79 tahun itu berhasil menggenapi keseluruhan delapan etape yang ditempuh dan tiba di titik finish yang diidam-idamkannya, Jakarta International Velodrome! Kedatangannya disambut langsung oleh Direktur Operasi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Muhammad Taufiqurrachman.
Sesuai jadwal, Tarwi mengayuh sepedanya dari Surabaya ke Jakarta sepuluh hari, dari tanggal 17 hingga 26 September 2020. Kendati tak selalu berjalan mulus, namun perjalanan pria kelahiran Lamongan tersebut menyuguhkan kisah heroik serta semangat pantang menyerah.
Semula banyak yang skeptis dan tak terlalu serius menanggapi keinginan Tarwi untuk merayakan hari kelahirannya yang ke-79 dengan nggowes Surabaya-Jakarta. Hal ini wajar mengingat usianya yang sudah teramat uzur. Apalagi ia akan melakukannya secara marathon dan mematok target menyelesaikan jarak sejauh 1.100 km itu hanya dalam sepuluh hari.

Namun Tarwi bergeming. Ia tetap jalan terus dengan tekadnya. Dengan dikawal istri tercintanya, Asmani, sejumlah putri serta cucu-cucunya, ia berhasil melewati berbagai tantangan selama perjalanan.
Buah manis dari seluruh perjuangannya adalah finish di Jakarta International Velodrome, sesuatu yang diimpi-impikannya sejak lama. Di velodrome terbesar di Asia Tenggara itu, ia disambut oleh Muhammad Taufiqurrachman, selaku Direktur Operasi PT Jakarta Propertindo (Jakpro), selaku pengelola Jakarta International Velodrome.
“Dari sekian banyak tempat di Jakarta, Bapak Tarwi ingin finish di sini. Tentu saja ini sebuah kehormatan bagi kami. Selamat untuk beliau,” ujar Muhammad Taufiqurrahman ketika menerima Tarwi.
Ia kemudian mengajak Tarwi dan rombongan masuk untuk melihat langsung kemegahan velodrome yang dipakai saat Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Mantan peraih emas di PON 1968 itu juga diberi kesempatan menjajal lintasan velodrome dengan sepeda United Bike-nya.
“Saya tidak menyangka Velodrome Rawamangun tempat saya dulu latihan jadi semegah ini. Saya masih ingat pernah terjatuh di sana,” kata Tarwi sambil menunjuk ke satu titik di lintasan barat.
“Iya, saya ingat betul jatuh di situ,” imbuhnya tanpa ragu-ragu sedikit pun. Menunjukkan ingatannya yang masih sangat tajam.
Selain pengelola Jakpro, Tarwi juga mendapat jersey kehormatan dari AICA (Asociation of Indonesian Cycling Atheletes) yang diserahkan oleh Eddy Purnomo, Pembina AICA.
Abah Tarwi Ingin Finish di Jakarta International Velodrome
Perjalanan Tarwi di etape terakhir, Sukabumi-Bogor-Jakarta, berjalan mulus karena relatif tak banyak tanjakan seperti di etape sebelumnya. Kalau pun ada beberapa halangan yang sedikit memperlambat laju sepedanya adalah pasar-pasar yang mengokupasi sebagian jalan di sepanjang rute yang dilaluinya.
Di Cimanggis, Depok, ia sempat berhenti lebih dari 30 menit untuk berjumpa dengan mantan pelatihnya, Darman. Perjumpaan antara mantan pelatih dan mantan anak didik itu berlangsung mengharukan karena sudah lama tak bertemu.
Tarwi menyelesaikan etape kedelapan sejauh 120 km itu dengan catatan waktu 5:15:16 dan kecepatan rata-rata 22,7 km/jam. (TON)
Alhamdulillah pak Tarwi, sampai dengan selamat ke jkt velodrom , sekali lagi “SELAMAT UTK PSK TARWI” semoga sell sehat, dan panjang umur aamiin Allohumma Aamiin
Kebahagiaan yang luar biasa dapat mewujudkan keinginannya. Love U my Father