Rolasnews.com – Etape kelima Purwokerto-Brebes-Cirebon tak berakhir semulus empat etape pendahulunya. Meski tetap dapat menuntaskan etape ini hingga finish di Cirebon, namun fisik Tarwi drop akibat banyaknya halangan selama perjalanan. Kondisi fisik yang menurun drastis memaksa ia harus istirahat total sehari sebelum melanjutkan etape berikutnya.
Tarwi terpaksa beristirahat total sehari penuh di Kota Udang lantaran perjalanannya dari Purwokerto sebagai titik start etape kelima, mengalami banyak gangguan yang menguras fisik. Hal-hal diluar rencana seperti harus menggotong sepeda, tersendatnya logistik makanan dan minuman, serta sempat lama putus kontak dengan rombongan pengiring, membuat pria 79 tahun ini didera kelelahan fisik dan psikis yang teramat sangat.
Jika dirunut ke belakang, semua bermula dari kerusakan sebuah truk besar di Ajibarang, Banyumas. As roda truk bermuatan berat itu patah tepat ditengah jalur utama yang menghubungkan Purwokerto-Banyumas dengan Bumiayu-Brebes.
Rusaknya truk gandeng yang memakan lebih dari separuh jalan ini membuat kemacetan mengular hingga lebih dari 10 km. Apalagi jalan tersebut merupakan jalur utama yang dilewati kendaraan-kendaraan besar lainnya.
Kemacetan parah akhirnya berimbas pula pada Tarwi dan rombongan yang mengiringinya. Mantan pebalap nasional itu bahkan sampai harus menggotong sepedanya untuk melewati berjubelnya kendaraan di sana. Sementara rombongan pengiringnya mau tak mau harus putar balik agar tak terjebak kemacetan yang kian menggila dan terpaksa mengambil jalan memutar yang cukup jauh. Tak pelak hal ini menyebabkannya putus kontak dengan rombongan pengiring.
Satu-satunya penghubung Tarwi dengan tim saat itu adalah motor yang dikendarai Puspita Mustika Adya yang berboncengan dengan istrinya, Riries Widya. Itu pun juga sempat kehilangan komunikasi cukup lama karena motor termasuk kendaraan yang sulit lepas dari jebakan kemacetan.
“Lama kami baru bisa menyusul Abah setelah lolos dari kemacetan. Ini yang bikin Abah sempat kelaparan dan kehausan karena suplainya terhambat,” jelas Riries tentang kondisi saat itu.
Selain itu, ia menambahkan, Abah, sapaan akrabnya untuk Tarwi, juga mengalami sedikit gangguan pencernaan akibat makanan yang dikonsumsi sehari sebelumnya.
“Dua kali Abah mampir ke pom bensin untuk buang hajat. Kemudian mau mampir ke toko beli obat murus tapi ga jadi karena ga bawa duit. Mau memberitahu posisi juga ga bisa karena ga bawa hape. Jadi kondisi beliau saat itu betul-betul lost contact. Sendirian. Kasihan Abah,” ujar Riries.
Beratnya Etape Kedua, Banyak Truk Besar dan Jalan Bergelombang
Untungnya setelah sekian lama terpisah, Riries dan suaminya berhasil menemukan Tarwi mengayuh sepedanya di rute menuju Cirebon.
“Hebatnya, dengan kondisi yang demikian, Abah tetap terus melanjutkan perjalanan. Beliau bilang, apa pun yang terjadi harus sampai finish,” tuturnya.
Tarwi menyelesaikan etape kelima menjelang pukul dua siang di Balai Kota Cirebon. Rute Purwokerto-Brebes-Cirebon yang berjarak 143 km ditempuhnya dalam waktu 4 jam 38 menit. Sedangkan kecepatan rata-rata untuk etape kelima ini adalah 30,8 km/jam.
Namun mengingat banyaknya kendala di etape ini yang membuat kondisi fisiknya drop, etape keenam Cirebon-Majalengka-Sumedang-Bandung ditunda sehari. Besok ia harus istirahat total untuk recovery. Etape keenam yang menempuh jarak 150 km baru dilanjut hari Kamis, (24/9). (TON)
Semoga Abah Tarwi dijaga Alloh SWT kesehatan nya aamiin Allohumma Aamiin
Semoga niat dan perjalanan abah lancar dan mendapat kemudahan dan kesehatan dari allah swt