Rolasnews.com – Dibandingkan etape pertama Surabaya-Rembang, jarak etape kedua Rembang-Semarang memang lebih dekat. Namun medannya cukup berat selain karena jalanannya banyak yang bergelombang dan tak selebar etape pertama, jalur menuju ibukota Jawa Tengah itu juga dilintasi truk-truk besar.
Hal itu diungkapkan Ony Cristiana Dewi, putri kandung Tarwi yang setia mengawal bapaknya bersepeda Surabaya-Jakarta.
“Bapak tadi bilang lumayan merasa ngeri di perjalanan (etape kedua, red). Bukan cuma jalannya yang sempit dan tak semulus di etape pertama, tapi banyaknya truk-truk besar yang lewat membuat Bapak harus ekstra hati-hati,” kata Ony.
“Ibu saja sampai ga tega lihat Bapak sering berada di tengah-tengah truk yang lewat. Ngeri deh, pokoknya,” terang Ony tentang perasaan ibunya yang turut mengiringi dalam mobil dan di sepanjang perjalanan terus memperhatikan sang suami tercinta mengayuh sepedanya.
Putri keempat pasangan Tarwi-Asmani ini menambahkan, yang paling dikhawatirkan adalah jarak antar kendaraan-kendaraan besar itu yang relatif tak terlalu jauh. Belum lagi suara klakson yang memekakkan telinga yang kerap terdengar.
“Tapi Bapak juga bilang kalau itu memang resikonya bersepeda solo. Jadi sama dengan pengguna jalan lainnya. Beda dengan balapan sepeda di kejuaraan. Ada yang ngawal dan memberi jalan,” ujarnya.
Etape Kedua Rembang-Semarang, Didampingi Fanny Gunawan dan Finish di Stadion Diponegoro
Untuk meminimalisir kemungkinan buruk, Tarwi lebih sering berada di sisi kiri jalan meski harus berbagi ruang dengan para pengedara motor. Hanya sesekali ia beralih agak ke tengah jika jalanan menyempit serta terlalu bergelombang.
“Yang penting, kata Bapak, dapat mengatur kecepatan dan tetap waspada selama perjalanan. Ya mudah-mudahan di etape-etape berikutnya jalanannya lebih bersahabat. Jadi tak terlalu bikin cemas,” pungkas Ony. (TON)