Rolasnews.com – Sejumlah karya seni dari para seniman Malang dipamerkan dalam gelaran pameran bertajuk N-Battleground yang digagas BPH seni rupa Dewan Kesenian Malang (DKM). Pameran yang digelar selama lima hari berturut-turut 9-13 April 2021 ini menempati dua gedung dan pendopo DKM.
Salah satu kurator pameran, Akhmadi Budi Santoso, menjelaskan, bahwa pameran N-Battleground merupakan ajang untuk mempertontonkan karya-karya kekinian dari seniman Malang, baik mereka yang jarang sekali berpameran di Kota Malang atau seniman yang berasal dari Malang.
“Setidaknya ada 46 seniman, baik seniman individu maupun seniman komunitas. Even ini sendiri nantinya diproyeksikan bisa menjadi acara dua tahunan,” jelasnya di DKM, Senin (12/4)..


Menurutnya, karya-karya seni yang ditampilkan cukup beragam mulai dari karya drawing, lukisan, grafis, patung, instalasi, new media art, video art dan instalation sound art. Begitu pula dengan tema, teknik, gaya, dan media yang digunakan untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan pemikiran mereka berbeda-beda.
“Dalam pameran N-Battleground ini penikmat seni dan publik Kota Malang bisa menyaksikan karya dari seniman yang jarang dipamerkan di Malang, salah satunya karya Gatot Pujiarto,” sebutnya.
Gatot Pujiarto merupakan seniman yang selama ini banyak menghasilkan karya-karya yang mengekplorasi ketidaknormalan, keganjilan dan tragedi kehidupan sehari-hari yang diekspresikan dengan menggunakan beragam media seperti perca kain, sobekan kertas dan acrylic.
Karya-karyanya telah dipamerkan di berbagai event bergengsi di Indonesia dan banyak terlibat dalam berbagai pameran bersama dan art fair di luar negeri seperti art fair di Singapore, Hongkong, dan pameran tunggal di Hongkong, Singapore dan Shanghai China.
Berbagai Pertunjukan Seni Meriahkan Gelaran Festival Pesona Rampal Celaket
Sementara itu Diaz Prabu seniman kelahiran Kota Malang lebih banyak berproses karya di Yogyakarta yang di awal kariernya banyak menghasilkan karya mural. Kini, lewat karya drawing dengan memanfaatkan teknik batik telah berpameran tunggal di Australia.
“Ada juga Ariek Sugiharto yang selama ini dikenal pencipta alat musik tradisional menyuguhkan karya berbentuk installation sound art, berupa bonang yang dirangkai dan diberikan warna sedemikian rupa untuk menarik pengunjung khususnya anak-anak agar mau mengenal gamelan,” ungkapnya.
“Selain itu masih banyak seniman lainnya maupun dosen dan juga guru yang turut memamerkan karya seninya di N-Battleground,” tutupnya. (ANC)