Rolasnews.com – PT Bestprofit Futures (BPF) Malang bersama, Jakarta Futures Exchange (JFX) dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) kembali melakukan penandatanganan kerjasama dengan perguruan tinggi di Malang terkait program Futures Trading Learning Center (FTLC). Universitas Brawijaya (UB) menjadi perguruan tinggi ke dua yang digandeng dalam program tersebut setelah sebelumnya kerjasama serupa dilakukan dengan STIE Malangkucecwara.
Direktur utama JFX, Stephanus Paulus Lumintang menyampaikan, hadirnya FTLC di UB merupakan sebuah bentuk komitmen mereka dalam merealisasikan dan meningkatkan edukasi sekaligus sosialisasi kepada dunia akademisi khususnya di Kota Malang tentang dunia perdagangan berjangka di Indonesia.
“Kami ingin memberikan manfaat maksimal bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi dan pengetahuan insan Indonesia, dimana FTLC ini akan menjadi sebuah investasi pengetahuan yang berkelanjutan khususnya bagi para mahasiswa dalam berpartisipasi membangun bangsa,” ujarnya dalam penandatangan MoU FTLC di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB, Kamis (17/20).
Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero), Fajar Wibhiyadi, Program Futures Trading Learning Center (FTLC) ini sejalan dengan apa yang selama ini dilakukan oleh PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) dalam mensosialisasikan sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat terkait perdagangan berjangka komoditi.
“Edukasi harus terus dilakukan supaya masyarakat memahami tentang investasi ini, termasuk resiko-resiko yang ada. Sehingga kedepan KBI akan terus melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi terkait perdagangan berjangka komoditi, termasuk melalui program FTLC yang akan dilakukan dengan institusi pendidikan lainnya,” tuturnya.
Lebih lanjut Pimpinan Cabang BPF Malang, Andri, mengatakan, di wilayah Malang sendiri sebenarnya perdagangan berjangka komoditi kini sedang naik daun. Terbukti, di PT BPF Malang, minat masyarakat untuk berinvestasi sangatlah tinggi.
Tercatat, hingga memasuki akhir tahun 2020, PT BPF Malang memecahkan rekor investor sebanyak 265 investor baru.
“Kami berharap, melalui FTLC ini generasi muda akan lebih akrab lagi dengan investasi perdagangan berjangka komoditi. Sehingga minat karir sebagai wakil pialang atau pun menjadi calon nasabah di masa depan semakin tinggi,” ujarnya.
Karenanya, ia menambahkan, mulai tahun 2021, FTLC menjadi agenda tetap BPF Malang sebagai bagian dari edukasi dan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat dengan target dua kampus per tahun.
Kuartal III, BPF Malang Catatkan Peningkatan Volume Transaksi dan Jumlah Nasabah
Sementara itu, Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi FEB UB, Dr. Wildan Syafitri menilai bahwa penandatanganan nota kesepahaman kali ini merupakan awal dari kesepakatan untuk bersama-sama mengembangkan dan memberikan kontribusi pada perbaikan iklim investasi untuk pertumbuhan ekonomi.
“Penandatangan ini juga merupakan perwujudan dari upaya meningkatkan kualitas lulusan melalui kampus merdeka. Kolaborasi antara PT dengan dunia usaha dan pemerintah di sektor keuangan adalah langkah strategis untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan pasar kerja demi meningkatkan kapasitas pasar kerja di sektor keuangan nasional,” ucapnya.
Diakui Wildan, selama ini pembelajaran terkait lembaga keuangan non perbankan dan investasi telah diberikan pada mahasiswa. Hanya saja akses pada perusahaan perdagangan berjangka komoditi memang masih kurang.
“Oleh sebab itu kami berharap dengan adanya kerjasama tersebut bisa membantu pembelajaran bagi mahasiswa, khususnya yang berkaitan dengan perdagangan berjangka komoditi,” pungkasnya. (ANC)