Rolasnews.com – Bagi para pecinta kopi di Indonesia dan dunia, siap-siaplah merogoh kocek lebih dalam untuk sekedar menikmati secangkir kopi hitam. Pasalnya, harga komoditas kopi di pasar global mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Dilansir dari BBC, pada Selasa 10 Desember 2024, harga biji kopi Arabika melampaui $3,44 per pon (0,45 kg). Kenaikan ini mencapai lebih dari 80% sepanjang tahun.
Hal yang sama juga terjadi pada kopi Robusta juga mencatatkan harga tertinggi pada September lalu.
Akibat Cuaca Buruk
Kenaikan ini dipicu cuaca buruk di Brasil dan Vietnam, dua negara produsen kopi terbesar di dunia. Sementara di sisi lain, permintaan kopi global terus tumbuh.
Para pedagang memperkirakan hasil panen akan terus menyusut. Hal ini membuat merek-merek kopi terkenal mulai mempertimbangkan kenaikan harga. Menurut pakar, kenaikan bisa terjadi pada awal 2025.
Selama ini, perusahaan besar seperti Nestlé dan JDE Peet berupaya menahan kenaikan biaya bahan baku. Namun, situasi ini mulai berubah.
CEO Tuan Loc Commodities, Vinh Nguyen, mengatakan perusahaan-perusahaan tersebut mendekati titik kritis.
“Banyak yang sedang mempertimbangkan menaikkan harga di supermarket pada kuartal pertama 2025,” ujar Vinh.
Raksasa kopi Italia, Lavazza, juga terpaksa menaikkan harga. Perusahaan ini sebelumnya berusaha melindungi konsumen dari kenaikan biaya bahan baku. Namun, tingginya harga kopi global akhirnya memaksa mereka menyesuaikan harga.
“Kualitas adalah prioritas kami. Namun, biaya produksi yang tinggi membuat kami harus menaikkan harga,” kata Lavazza kepada BBC.
Nestlé juga menyatakan situasi industri kopi sedang sulit.
David Rennie, kepala divisi kopi Nestlé, mengatakan perusahaan harus menyesuaikan harga dan ukuran kemasan.
“Kami tidak kebal terhadap kenaikan harga kopi,” ungkap Rennie.
Rekor harga kopi sebelumnya terjadi pada 1977. Saat itu, salju yang tidak biasa menghancurkan perkebunan di Brasil. Kali ini, kekeringan dan hujan deras di Brasil menjadi penyebab utama.
Kekhawatiran akan gagal panen di Brasil untuk musim 2025 menjadi salah satu pemicu utama kenaikan harga saat ini.
Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, menjelaskan bahwa Brasil mengalami kekeringan terburuk dalam 70 tahun terakhir pada Agustus dan September, diikuti oleh hujan deras pada Oktober, yang memengaruhi pembungaan tanaman kopi.
Harga Komoditas Kopi di Indonesia Ikutan Naik
Di pasar domestik, harga kopi di Indonesia juga mengalami tren kenaikan. Berdasarkan pantauan, harga biji kopi Arabika saat ini berada di kisaran Rp 80.000–90.000 per kilogram, sementara biji kopi Robusta berkisar antara Rp 50.000–60.000 per kilogram di tingkat petani. Kenaikan ini mengikuti tren global dan diperkirakan akan terus meningkat hingga awal 2025.
Bagi para konsumen, langkah antisipasi seperti membeli kopi dalam jumlah besar atau beralih ke merek lokal yang lebih terjangkau bisa menjadi solusi menghadapi kenaikan harga di masa mendatang. (TON)