Tanjakan Gekbrong, Tantangan Terberat di Etape Ketujuh

Tanjakan Gekbrong, Tantangan Tersulit di Etape Ketujuh
(Menapak jalanan yang terus menanjak di Tanjakan Grekbrong. Foto : Tim Dokumentasi/Rolasnews)
Rolasnews.com – Hari ini, Jumat (25/9) adalah etape ketujuh perjalanan Tarwi bersepeda Surabaya-Jakarta. Di etape yang menempuh rute Bandung-Cianjur-Sukabumi ini, praktis tak banyak kendala berarti bagi pria berusia 79 tahun tersebut. Kalau pun ada, itu hanya di Tanjakan Gekbrong yang lumayan menguras fisik.

Di kalangan pebalap sepeda, terutama yang pernah mengikuti Tour de ISSi (Tour de Java), tentu sudah tak asing dengan Tanjakan Gekbrong. Pasalnya, tanjakan di jalur Cianjur-Sukabumi ini cenderung lurus dan jaraknya lumayan panjang.

Selain menguji daya tahan fisik, tanjakan sejauh 7 kilometer ini juga menguji kesabaran setiap pebalap yang melintasinya. Tanpa latihan rutin, bersepeda melewati Tanjakan Gekbrong, apalagi di tengah terik matahari, bisa membuat si pegowes mengalami dehidrasi, keram otot atau pun keram kaki.

Read More

Parahnya, tanjakan ini juga dikenal sebagai tanjakan maut. Berbagai kendaraan dari arah Cianjur menuju Sukabumi atau sebaliknya, kerap melaju dengan kecepatan tinggi. Sehingga setiap pebalap yang lewat di sana juga dituntut ekstra waspada dan hati-hati.

Konsumsi di atas sepeda
(Menenggak konsumsi pun tetap dilakukan di atas sadel sepeda. Foto : Tim Dokumentasi/Rolasnews)

Namun demikian bagi Tarwi, tak ada yang perlu dilebih-lebihkan meski Tanjakan Gekbrong merupakan jalur tersulit di etape ketujuh yang melalui rute Bandung-Cianjur-Sukabumi. Sama seperti tantangan-tantangan berat lainnya, Tanjakan Gekbrong musti ditaklukkan jika ingin menuntaskan upayanya kembali bersepeda Surabaya-Jakarta.

“Sama saja. Memang berat tanjakan ini. Tapi di setiap etape pasti ada tantangannya. Ga ada yang mulus-mulus saja,” ujar Tarwi seusai finish di Sukabumi.

Mantan pebalap nasional ini malah mengatakan Tanjakan Gekbrong tak seberat dulu.

“Kalau dibandingkan saat saya masih balapan dulu, yang sekarang rasanya malah lebih landai. Padahal tanjakan ini selalu menjadi keuntungan bagi pebalap spesialis tanjakan. Kesempatan untuk meninggalkan pebalap-pebalap lain, ya di tanjakan ini,” tuturnya.

Gara-gara Truk Rusak, Etape Kelima Berjalan Kacau

Di etape ketujuh, start dilakukan dari Kantor Harian Pikiran Rakyat di Jalan Asia-Afrika, Bandung. Total jarak yang harus ditempuh adalah 93,78 km.

Foto Bersama di Alun2 Sukabumi
(Berfoto bersama komunitas pebalap lokal di Alun-alun Kota Sukabumi. Foto : Tim Dokumentasi/Rolasnews)

Tarwi berhasil finish di Alun-alun Sukabumi pukul 10.43 dengan catatan waktu 4:08:48. Sementara kecepatan rata-ratanya menggowes adalah 22,6 km/jam. (TON)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment