Ony : Bapak Pegang Penuh Kendali Perjalanan

Tarwi memegang penuh kendali perjalanan bersepeda Surabaya-Jakarta
(Mengecek sepeda di kamar hotel sebelum melanjutkan etape keenam Cirebon-Bandung yang berjarak 150 km, Kamis (24/9). Foto : Tim Dokumentasi/Rolasnews)
Rolasnews.com – Perubahan jadwal istirahat total selama delapan etape perjalanan Tarwi bersepeda Surabaya-Jakarta, sepenuhnya di bawah kendali pebalap berusia 79 tahun tersebut. Hal ini demi menyesuaikan dengan kesiapan dan kondisi fisiknya.

Dari jadwal semula, masa istirahat sehari penuh adalah setelah etape ketiga (Solo-Jogja) dan etape keenam (Cirebon-Majalengka-Sumedang-Bandung). Namun gara-gara keruwetan yang terjadi di etape kelima (Purwokerto-Brebes-Cirebon) yang menguras fisik dan emosi, jadwal istirahat akhirnya dimajukan. Tarwi dan rombongan diputuskan menginap dua malam di Cirebon.

“Waktu melihat kondisi Bapak yang tampak sangat kelelahan setelah finish di Cirebon, saya sempat tanya apa Bapak masih mampu melanjutkan perjalanan besok atau istirahat sehari lagi di sini? Beliau tak langsung menjawab. Malah balik tanya apa boleh (istirahat dua malam di Cirebon, red)?” kata Ony Christiana Dewi, putri kandungnya yang setia mengawal Tarwi bersepeda Surabaya-Malang.

Read More

Menanggapi respon sang bapak yang setengah ragu-ragu, Ony langsung paham bahwa fisik pria sepuh itu terkuras habis di etape kelima yang diwarnai berbagai kendala.

“Ya terang saja saya bilang, BOLEH. Bapak boleh beristirahat total di etape mana saja. Ini bukan balapan. Ini perjalanan personal Bapak menapaktilasi jalanan yang pernah jadi kenangan di masa Bapak jadi pebalap dulu,” sergah Ony.

“Saya bilang ke Bapak, Bapak yang menentukan. Tak ada target harus selesai sekian hari. Bapak siap, ayo berangkat. Bapak capek, monggo istirahat,” imbuhnya.

Ony dampingi bapaknya
(Ony selalu setia mendampingi sang bapak selama perjalanan bersepeda Surabaya-Jakarta. Foto : Tim Dokumentasi/Rolasnews)

Tarwi : Bukan Adu Cepat, Tapi Lebih Penting Jaga Endurans

Putri keempat Tarwi ini menegaskan bahwa pihak keluarga mengijinkan mantan pebalap nasional ini bersepeda jarak jauh dengan syarat ia tak boleh memaksakan diri. Meski semangatnya masih berkobar-kobar, perlu diingat usianya sudah tidak muda lagi. Bahkan terbilang uzur untuk melakukan aktivitas fisik seberat itu.

“Tidak ada target-targetan waktu. Semuanya menyesuaikan dengan kondisi Bapak karena cuma beliau yang tahu sendiri kemampuannya. Kita hanya mengikuti. Bapak yang pegang kendali penuh di perjalanan ini,” pungkas Ony. (TON)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment