Rolasnews.com – Seorang seniman kue di Colorado, AS, diwajibkan membayar denda karena menolak pesanan paket kue untuk perayaan hari ulang tahun seorang transgender. Ia dijatuhi denda US$ 500 atau sekitar Rp 7,2 juta karena melanggar undang-undang anti diskrimanasi yang berlaku di negara bagian tersebut.
Uniknya, si seniman kue yang sama di tahun 2018 lalu, memenangkan gugatan di pengadilan atas kasus yang mirip. Menolak membuatkan pesanan kue spesial untuk pernikahan pasangan sesama jenis.
Dalam putusannya hari Selasa (15/6) lalu, Hakim di Distrik Denver, Bruce Jones, menyatakan penolakan Jack Phillips untuk membuatkan pesanan kue Autumn Scardina, seorang transgender yang baru saja merayakan perubahan status gendernya, adalah melanggar hukum.
Sedangkan Phillips dalam pembelaannya mengatakan bahwa ia tak bisa menerima pesanan kue ulang tahun Scardina karena ia menolak gaya hidup LGBT. Apalagi kue yang diinginkan Scardina termasuk tak lazim, warna biru di luar dan pink di dalam.
Namun Hakim Jones menjelaskan bahwa kasusnya adalah penolakan untuk menjual produk, bukan tentang pandangannya mengenai gaya hidup suatu kelompok.
Sang Hakim lantas merujuk pada kesaksian Phillips dalam persidangan beberapa waktu sebelumnya bahwa ia tidak bisa menerima fakta seseorang dapat mengganti jenis kelamin dan tak akan “merayakannya” dalam bentuk apa pun.
“Undang-undang anti diskriminasi ditujukan untuk memastikan anggota masyarakat kita yang secara historis telah diperlakukan tidak adil, bahkan dilucuti hak-haknya setiap saat untuk mengakses (membeli) produk barang dan jasa, tak boleh lagi diperlakukan sebagai “yang lain”,” jelas Hakim Jones dikutip dari Yahoo News.
Akan tetapi kelompok yang mendukung Phillips, Alliance Defending Freedom, menyatakan segera akan mengajukan banding atas putusan yang menjatuhkan denda US$ 500 tersebut. Denda itu merupakan denda maksimum untuk pelanggaran Undang-Undang Anti Diskriminasi di Colorado.
“Para aktivis radikal dan pejabat pemerintah menargetkan sosok (seniman kue) seperti Jack karena mereka tahu bahwa ia tak akan mau mempromosikan perayaan pernikahan dan seksualitas yang menyalahi keyakinannya,” ujar tokoh Alliance Defending Freedom, Kristen Wagoner, dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga :
Cuit Laki-Laki Tak Bisa Hamil, Twitter Cekal Sementara Akun Politisi Spanyol
Scardina yang berprofesi sebagai pengacara, sebenarnya pernah memesan kue di tanggal yang sama pada tahun 2017. Saat itu Mahkamah Agung AS mengumumkan akan mendengar banding Phillips dalam kasus pesanan kue pengantin. Scardina mengatakan ingin membuktikan kebenaran pernyataan Phillips bahwa ia bersedia melayani pesanan dari pelanggan LGBT.
Meski demikian, Hakim Jones mengatakan, pesanan Scardina di tahun ini bukanlah dimaksudkan untuk “menjebak” Phillips sehingga ia kue bisa dituntut ke pengadilan.
Sedangkan salah seorang pembela hukum Scardina, John McHugh, mengungkapkan kasus ini adalah mengenai bagaimana orang-orang LGBT diperlakukan, bukan semata apa yang terjadi pada kliennya.
“Ini tentang bisnis yang terbuka untuk umum. Membedakan anggota komunitas berdasarkan identitas Anda atau siapa Anda, adalah sesuatu yang tidak pantas,” kata McHugh. (TON)