Launching Dies Natalis ke 67, Ini Harapan Rektor UM

Launching Dies Natalis ke 67, Ini Harapan Rektor UM
(Rektor UM menekan tombol penanda launching Dies Natalis UM ke 67. Photo Courtesy : Ist)
Rolasnews.com – Menapaki usia ke 67 tahun, Universitas Negeri Malang (UM) dituntut untuk dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya mampu berkompetisi, tetapi juga yang kooperatif dan mampu berkolaborasi. Hal ini disampaikan langsung Rektor UM, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd. saat melaunching Dies Natalis UM ke 67 tahun yang disiarkan secara live streaming melalui kanal Youtube, Rabu (16/6).

Disampaikan Prof. Rofi’uddin, jika diamati, saat ini yang namanya kompetisi semakin diunggulkan dan ditonjolkan di semua aspek dan lini kehidupan. Bahkan mulai dari pemilihan ketua RT sampai dengan pemilihan Presiden semua berkompetisi.

Namun yang menarik, kurikulum yang dikembangkan saat ini justru lebih menekankan kooperatif dibandingkan kompetisi. Karena anak-anak di kelas sudah sangat jenuh dengan ranking-ranking yang kompetitif yang justru membuat mereka sangat individualis, tidak mau tau dengan orang lain, apalagi membantu.

Read More

Karenanya semua sangat bersemangat dalam mengembangkan kurikulum karena ingin lulusan UM menjadi yang terbaik, yang bisa berkontribusi maksimal dalam kehidupan nyata di lapangan. Sehingga UM terus mendorong mahasiswanya agar lebih bisa berkolaboratif dan bergandeng tangan dengan yang lain. Namun, begitu mereka keluar dari kampus, mereka dihadapkan dengan dunia berbeda yang penuh dengan kompetisi.

“Untuk itu kita harus pandai mencari cara bagaimana agar anak-anak lulusan UM ini nantinya di satu sisi bisa kooperatif dan kolaboratif, tapi disisi lain mereka juga tetap bisa kompetitif,” tutur Rektor UM.

Lebih dalam Prof. Rofi’uddin mengatakan, ritual ceremonial dies natalis ini memang perlu dilakukan dengan sekhidmad mungkin. Namun demikian yang justru harus menjadi fokus perhatian kita adalah bagaimana UM bisa hadir sebagai perguruan tinggi yang bisa diperhitungkan baik dikancah nasional maupun internasional.

“Sebab itu dengan dilaunchingnya dies natalis UM ini bisa menjadi penyemangat bagi kita semua agar bisa tampil lebih baik lagi untuk kedepannya sehingga bisa menjadi perguruan tinggi yang diperhitungkan baik di kancah nasional maupun internasional,” tandasnya.

Rektor UM
(Rektor UM, Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd. Photo Courtesy : Ist)

Baca Juga :

Universitas Negeri Malang Bersiap Jadi PTNBH

Sementara itu Ketua Senat UM Prof. Dr. Sukowiyono, mengatakan, dalam kondisi pandemi ini masyarakat harus bisa adaptif dengan COVID-19. Artinya COVID-19 ini mendorong masyarakat Indonesia untuk lebih kreatif, inovatif dan kolaboratif di segala sektor kehidupan. Adanya COVID-19 bukanlah menjadi penghalang untuk terus berinovasi dan berprestasi.

“Tentunya UM sebagai the learning university harus terus berinovasi dan tetap menjadi rujukan untuk mencari solusi-solusi atas permasalahan bangsa yang sedang dihadapi saat ini. Sekaligus mencetak generasi unggul berkualitas untuk masa depan yang adaptif terhadap perubahan,” ucapnya.

Selain itu, UM juga harus mampu mempertahankan kegemilangannya dalam menghasilkan inovasi-inovasi yang inovatif untuk melambungkan pretasinya di kancah akademik baik nasional maupun internasional, pungkasnya. (ANC/*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *