Rolasnews.com – Menanggapi transformasi yang terjadi pada sistem penerimaan mahasiswa baru mulai tahun depan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melakukan sosialisasi mekanisme Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB). Dengan menghadirkan Koordinator Humas dan Promosi SNPMB Dr Ismaini Zain MSi sebagai narasumber utama, acara ini digelar secara hybrid di Auditorium Gedung Research Center ITS lantai 11, Selasa (6/12).
Kegiatan untuk kali pertama yang dipercayakan kepada ITS bersamaan dengan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai tuan rumah ini dihadiri oleh para perwakilan Perguruan Tinggi Negeri (PTN), guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMA sederajat se-Jawa Timur (Jatim), serta perwakilan Musyawarah Guru BK SMA sederajat di Jatim.
Rangkaian acara sosialisasi ini juga dapat diikuti oleh para guru maupun siswa di seluruh Indonesia melalui platform Zoom maupun siaran langsung melalui akun resmi Youtube ITS.
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng yang juga Rektor ITS membuka acara dengan memberikan sambutan sebagai tuan rumah pelaksana.
“Beberapa perubahan yang terjadi pada sistem penerimaan mahasiswa baru ini perlu mendapat perhatian oleh guru-guru sebagai pendamping siswa,” tuturnya mengingatkan.
Sementara itu, Kepala Pusat Asesmen Pendidikan Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Asrijanty PhD menyampaikan, perubahan pada sistem penerimaan mahasiswa baru ini dimaksudkan untuk menjembatani keselarasan antara kebijakan pada pendidikan dasar menengah dengan pendidikan di perguruan tinggi.
“Perubahan yang terjadi meliputi kelembagaan, jumlah perguruan tinggi, pilihan jurusan, dan konten tes,” bebernya.
Dalam penjelasan sosialisasinya, Dr Ismaini Zain MSi yang didapuk sebagai pembicara tamu, memaparkan terkait pelaksanaan teknis SNPMB 2023 nantinya.
“Pada prinsipnya, sistem pelaksanaan seleksi mahasiswa baru ini tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya,” tegas dosen Departemen Statistika ITS ini.
Ismaini menjelaskan bahwa penerimaan mahasiswa baru kali ini dapat melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), dan seleksi Mandiri. Untuk kuota penerimaannya, pada jalur SNBP ditetapkan minimum 20 persen, SNBT minimum 40 persen, dan Mandiri maksimum 30 persen. Kecuali untuk PTN Badan Hukum (PTN-BH), kuota SNBT ditetapkan minimum 30 persen dan seleksi Mandiri maksimum 50 persen.
Lebih lanjut, Ismaini menjelaskan, pada jalur SNBT terlihat perbedaan mendasar pada aspek yang diujikan. Literasi dan logika sebagai tolok ukur utama dalam penilaian seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun ini.
“Jenis tes literasi berbahasa Indonesia dan Inggris yang akan diujikan pada SNBT kali ini diajukan dengan harapan calon mahasiswa dapat menghadapi persoalan di kehidupan mendatang,” tutur Ismaini.
Dijelaskan pula mengenai sistem pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) serta alur pendaftaran SNBT dan SNBP dengan cara membuat akun terlebih dahulu. Ismaini juga memaparkan berbagai persyaratan yang perlu dipenuhi siswa, waktu pelaksanaan maupun ketentuan dari tiap jalur seleksi tersebut.
Para peserta sosialisasi juga diberi kesempatan untuk melakukan tanya jawab dengan narasumber. Salah satu pertanyaan muncul dari Aini dari SMAN 2 Surabaya mengenai kriteria pemilihan siswa yang berhak mendapat kuota eligible SNBP.
“Untuk kriteria pemilihan siswa, kami tim pengelola memberikan kebebasan bagi masing-masing sekolah untuk menyeleksi siswanya,” jawab Ismaini.
Terkhusus ITS, Direktur Pendidikan ITS Dr Eng Siti Machmudah ST MEng menjelaskan, pada jalur seleksi Mandiri akan diujikan materi Tes Potensi Akademik (TKA), sedangkan pada jalur SNBP dan SNBT akan mengikuti alur yang telah ditetapkan secara nasional.
“Kemungkinan di tahun mendatang akan ada juga beberapa jurusan baru yang akan dibuka pada jalur tertentu,” tambah dosen Departemen Teknik Kimia ini.
Mengakhiri acara sosialisasi, besar harapan pengelola maupun pemerintah agar seluruh rangkaian pelaksanaan SNPMB tahun 2023 dapat berjalan dengan lancar. “Tujuan diadakannya sosialisasi ini agar para guru dapat mengarahkan siswanya untuk dapat memaksimalkan potensi dari masing-masing calon mahasiswa,” ungkap Machmudah selaku moderator acara. (TON/*)