Rolasnews.com – Ungkapan jika ikatan batin saudara sedarah itu terjalin sangat kuat memang benar adanya. Seperti sebuah kisah berikut yang mempertemukan saudara kandung dengan jalan yang sama sekali tak terduga.
Seorang wanita muda mengetahui bahwa ia memilki saudara perempuan yang mirip dengannya dan memiliki pekerjaan, hobi, serta tato yang sama. Padahal faktanya mereka belum pernah bertemu.
Victoria Voorhees, 27, tahu bahwa ia diadopsi sejak masih kecil dan mendapati hal mengejutkan ketika mencoba mencari tahu lebih banyak tentang warisan dan silsilah genetiknya.
Sebagaimana diberitakan Wales Online, setelah melakukan tes DNA di rumah dengan situs web 23&Me, ia terkejut ketika hasilnya mengungkapkan bahwa ia memiliki saudara kandung dan diikirimi foto seorang wanita yang hampir identik kemiripannya.
Sebaliknya, Alyss Ravae, 28, tahu sejak kecil bahwa ia memilki seorang adik perempuan dan telah berusaha menemukannya secara online dengan nama saudaranya saat kecil ‘Sapphire’ selama beberapa waktu. Namun, ini sangat sulit karena adanya perubahan nama.
“Ibu memberitahuku ketika aku berusia sembilan tahun kalau aku punya saudara perempuan kandung, jadi aku selalu berusaha mencarinya. Aku bergabung dengan 23&Me hanya untuk mencari tahu mengapa kulitku begitu putih padahal berasal dari latar belakang Latin. Ini sangat aneh, semua kebetulan aneh ini terjadi, kami menjalani kehidupan sangat paralel meskipun dibesarkan dalam situasi berbeda,” kata Alyss
Baca Juga :
Hanya Berselisih Hari, 2 Saudara Kembar Meninggal Karena COVID-19
Uniknya, Victoria dan Alyss sama-sama menjual potret hewan peliharaan secara online. Keduanya memiliki tato kelelawar di pergelangan kaki mereka dan keduanya menyukai hiking dan film horor.
Saudara kandung yang telah terpisah ini berencana untuk bertemu ketika semua orang telah divaksinasi COVID-19.
“Aku tak percaya saat membuka email lalu melihat gambarnya. Awalnya aku pikir tidak mungkin dan bisa saja mereka menemukan seseorang yang memang memilki beberapa kemiripan denganku,” cerita Victoria.
Victoria diadopsi secara ‘tertutup’ pada tahun 1994 ketika ia berusia dua bulan oleh Richard dan Kathleen Schwartz yang sekarang berusia 73 dan 64 tahun. Orang tua angkatnya mengatakan kepadanya bahwa ia diadopsi saat usia enam tahun. Namun itu adalah obrolan yang sulit dan topik itu jarang sekali dibicarakannya selama masa kecilnya.
Ia tahu lahir di Phoenix dan juga hari ulang tahunnya, tetapi tak tahu apa pun tentang keluarga kandungnya.
“Aku pikir ‘tertutup’ berarti mereka tidak menginginkan Anda mengetahuinya. Jadi aku tidak terlalu memikirkannya. Aku pikir keluargaku yang lain tidak menginginkanku. Tapi aku selalu bermimpi memilki seorang kakak.”
Victoria mendaftar ke 23&Me pada bulan Desember 2019, sebuah layanan tes DNA yang memberikan informasi kepada pelanggan tentang keturunan dan kecenderungan genetik mereka terhadap kondisi kesehatan.
Ia tertarik untuk mengetahui silsilahnya karena tahu dirinya adalah orang Hispanik walau tidak menguasai bahasa Spanyol dengan baik. Karena itu ia ingin tahu lebih banyak lagi. Ia merasa kehilangan sebagian besar identitas dirinya.
Victoria lalu mengirimkan swab air liurnya. Pada tanggal 18 Februari ia menerima pemberitahuan email dari 23&Me yang mengatakan mereka telah menemukan ‘kerabatnya’
“Aku melihat foto saudara perempuan saya, Alyss, dan tampak mirip denganku! Aku merasa seperti ‘ apakah itu diriku?’ Sangat aneh!”, terang Victoria.
Victoria sangat kaget sekaligus takjub. Pasalnya, selama ini ia tak pernah tahu memilki saudara sedarah dan belum pernah melihat seseorang yang begitu memilki kesamaan dengannya sebelumnya.
Ia mengiriminya pesan melaui aplikasi 23&Me dan bergegas pulang untuk memberi tahu orang tuanya. Ayahnya mulai tertawa, tetapi ibunya tetap diam.
Mereka lalu mengatakan padanya bahwa ia mempunyai saudara kandung yang tidak pernah menyerah untuk diadopsi dan tetap terhubung dengan ibu kandungnya. Victoria merasa berada pada sebuah cerita film yang sangat dramatis.
“Baru setelah aku menghubungi ibu kandungku. Ia berkata kalau aku seharusnya ada dalam hidupnya selama ini,” lanjut Victoria.
Baca Juga :
Bahagianya Pasutri di Michigan, Anak ke-15 Mereka Akhirnya Perempuan
Adopsi Victoria pada tahun 1994 dimaksudkan untuk menjadi ‘terbuka’ dimana ia masih memiliki kesempatan untuk terhubung dengan ibu kandungnya. Sayangnya, informasi itu tidak ditindaklanjuti.
Victoria mengetahui bahwa ibu kandungnya adalah seorang ibu tunggal tanpa pasangan. Alyss dan Victoria mengobrol lewat panggilan video dengan ibu kandungnya, Melissa pada tanggal 24 Februari.
Sang ibu sangat bahagia saat tahu Victoria tumbuh dengan sehat dan bahagia bersama orang tua angkatnya. Ia sangat berterima kasih pada mereka karena telah mencintai putrinya.
Victoria dan Alyss menyadari mereka memiliki banyak kesamaan. Misalnya, mereka sama-sama menyukai Hallowen dan memilki tato kelelawar di pergelangan kaki mereka.
“Ketika ia mengirimiku gambar itu, ponselku sampai terjatuh. Itu adalah kaki (dengan tato) yang berlawanan tetapi bagian yang sama!” cetus Alyss.
“Kami berdua juga menyukai Stephen King. Aku suka ‘It’ dan Alyss adalah penggemar berat ‘The Shining’,” imbuh Victoria
“Ketika berumur lima tahun aku sudah menonton Freddy Krueger!,” tambah Alyss.
Karena sama-sama menyukai pendakian, Victoria berencana pula menunjukkan tempat-tempat yang indah di sekitar tempat tinggalnya. (AZP)