Saat Kecil Banyak Konsumsi Makanan Ultra-Proses, Berpotensi Obesitas Saat Dewasa

Saat Kecil Banyak Konsumsi Makanan Ultra-Proses, Berpotensi Obesitas Saat Dewasa
(Kebiasaan mengkonsumsi makanan berkalori tinggi sejak kanak-kanak besar kemungkinan akan terus terbawa ketika ia dewasa kelak. Photo Courtesy : Getty Images)
Rolasnews.com – Para orangtua, jangan pernah lelah memperhatikan asal usul dan jenis makanan yang sering dikonsumsi anak Anda. Jangan pula karena tidak mau repot, Anda justru mengabaikan efek buruk jangka panjang makanan-makanan tersebut pada si anak.  

Sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal JAMA Pediatrics, mengungkapkan bahwa anak-anak berusia 7 tahun atau kurang yang mengkonsumsi makanan ultra-proses (ultra-processed foods) dalam jumlah besar, akan mengalami kenaikan berat badan yang stabil hingga ia dewasa kelak.

Orang-orang yang makanan kesehariannya 70 persen adalah makanan ultra-proses – yang umumnya berkalori tinggi dan mengandung bahan pengawet, pewarna dan perasa buatan – berat badannya cenderung terus bertambah dari tahun ke tahun.

Read More

Kenaikan berat badan yang konstan ini menyebabkan banyak di antara mereka yang memenuhi kriteria obesitas atau kelebihan berat badan. Hal ini juga meningkatkan resiko diabetes dan berbagai penyakit lain yang berkaitan dengan jantung.

“Melimpahnya ketersediaan dan variasi makanan ultra-proses telah membentuk ulang sistem pangan global dengan mengganti pola makan yang sebelumnya berbasis makanan segar dan diolah sewajarnya,” tulis para peneliti dari Imperial College of London.

“Namun yang menjadi perhatian khusus adalah meningkatnya konsumsi makanan jenis ini di kalangan anak-anak dan remaja, yang merupakan konsumen utamanya,” lanjut para peneliti.

Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 9.000 anak di Inggris, para peneliti mengobservasi konsumsi makanan ultra-proses para partisipan pada usia 7 tahun. Dan terus memantau pola makan dan berat badan mereka selama rata-rata 10 tahun, atau hingga para partisipan tersebut berusia 24 tahun.

Sebagai informasi, makanan ultra-proses umumnya diproduksi secara massal dari zat-zat yang diekstraksi dari bahan makanan seperti lemak, saripati dan gula.

Produk-produk makanan ini – bisa berupa makanan beku, soft drinks, makanan cepat saji, permen dan aneka chipsy – mungkin juga mengandung zat adiktif, termasuk warna dan rasa buatan.

Makanan-makanan ini merupakan penyumbang 60 persen kalori yang dikonsumsi warga Amerika Serikat. Karena itu CDC, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, itu memperingatkan bahwa orang yang mengkonsumsi makanan ultra-proses dalam jumlah besar berkorelasi dengan meningkatnya resiko obesitas serta masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, serangan jantung dan stroke.

Makanan ultra-proses
(Sejumlah makanan ultra-proses yang berpotensi menyebabkan obesitas dan berbagai penyakit lain. Image Courtesy : Pinterest)

Baca Juga :

Berlebihan Konsumsi Coklat, Mentega dan Soda, Beresiko Tinggi bagi Kesehatan di Usia Paruh Baya

Dalam penelitian ini, para ahli nutrisi mengelompokkan partisipan dalam lima kategori berdasarkan jumlah makanan ultra olahan dalam menu makanan mereka.

Untuk lebih dari 1.700 anak dalam kategori konsumsi terendah, makanan ultra-proses menyumbang kurang dari 25 persen dari keseluruhan makanan yang mereka konsumsi.

Sebaliknya, untuk kategori konsumsi tertinggi, hampir 1.900 anak, makanan ini mendominasi menu keseharian mereka. Hampir 68 persen.

Selain penambahan berat badan, data juga menunjukkan, anak-anak dalam kategori konsumi tinggi mengalami peningkatan lingkar pinggang rata-rata lebih dari 1,3 cm selama 10 periode penelitian.

Mereka yang berada dalam kelompok konsumsi tinggi juga terus menambah asupan makanan ultra-proses selama periode 10 tahun dalam tingkatan yang lebih cepat dibanding anak-anak dalam kelompok konsumsi rendah.

“Pola makan yang berkembang sejak masa kanak-kanak dapat menyebabkan konsekuensi luas pada kesehatan dan kesejahteraan sepanjang perjalanan hidup mereka,” demikian catatan para peneliti.

Para peneliti juga menyebutkan bahwa industri makanan ultra-proses merupakan bisnis yang sangat menguntungkan. Pasalnya, industri memanfaatkan mata rantai pasokan berbiaya rendah serta strategi pemasaran yang agresif demi mempromosikan konsumsi berlebih pada produk makanan tersebut. (TON)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *