Rolasnews.com – Penyanyi sekaligus aktris Selena Gomez, mengkritik pernyataan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dalam pembukaan KTT G7 di Cornwall, Inggris, beberapa hari lalu. Gomez menilai janji sang perdana menteri untuk memberikan donasi vaksin bagi negara-negara miskin pada bulan September mendatang, terlalu lama. Seluruh warga dunia, tak peduli dari negara kaya maupun miskin, berkejaran dengan waktu untuk memerangi pandemi COVID-19.
“Sebagai buah dari keberhasilan program vaksin Inggris, kami sekarang berencana untuk berbagi sebagian dari kelebihan dosis vaksin kami dengan mereka yang membutuhkan,” demikian ungkap Boris Johnson di KTT G7, Jumat (11/6).
“Dengan melakukan itu (menyumbangkan kelebihan vaksin), berarti kami sama dengan mengambil langkah besar dalam mengalahkan pandemi ini untuk selamanya,” sambung Johnson.
Tak tanggung-tanggung, Inggris siap membagi-bagikan sebanyak 5 juta dosis vaksinnya pada akhir September mendatang ke negara-negara miskin yang ada di dunia. Kemudian, 25 juta dosis vaksin lagi akan menyusul diberikan di akhir tahun ini.
Hanya saja, waktunya dianggap terlalu lama jika harus menunggu sampai September. Padahal negara-negara miskin saat ini sedang berjuang menghadapi pandemi COVID-19. Negara-negara itu pun membutuhkan vaksin secepatnya.
Baca Juga :
Perburuan Vaksin COVID-19 Didominasi Negara Kaya
Aktris cantik sekaliber Selena Gomez pun sampai dibikin geram.
.@BorisJohnson, 5million doses by September is too little too late. You promised Britain would donate ALL its surplus vaccines. Ahead of the #G7 Summit in Cornwall, call on the PM to help meet 1B doses @glblctzn: https://t.co/BP6qmSoC6N
— Selena Gomez (@selenagomez) June 11, 2021
“(Boris Johnson) lima juta dosis vaksin pada bulan September itu terlalu lamban,” sebut Gomez melalui kicauan di akun Twitter-nya dengan menandai akun milik sang Perdana Menteri.
“Anda sudah berjanji Inggris akan menyumbangkan SEMUA kelebihan vaksinnya,” sambung artis berusia 28 tahun itu..
Mantan gacoan Justin Bieber itu juga menyerukan keprihatinannya kepada pengikut akun Twitter-nya.
“Selama KTT #G7 di Cornwall, tolong serukan kepada para Perdana Menteri supaya membantu memenuhi satu miliar dosis vaksin,” seru aktris yang sejak berusia 17 tahun terpilih sebagai duta UNICEF itu.
Kicauan Gomez itu ada kaitannya dengan petisi dari Global Citizen yang menyerukan ke Boris Johnson supaya “bertindak sekarang”. Gomez pun ikut dalam meneken petisi tersebut. Tak sendirian, ada pula beberapa rekan sesama selebritis lainnya.
Di antaranya ada salah satu personel boyband One Direction Liam Payne, aktris senior Olivia Colman, aktor pemeran Legolas pada film The Lord of the Rings, Orlando Bloom, aktor Skotlandia Ewan McGregor, dan aktris senior AS Lucy Liu.
Bukan hanya Boris Johnson yang mengumbar janji bakal menyumbangkan sebagian dari kelebihan dosis vaksinnya ke negara-negara yang membutuhkan. Janji serupa juga diungkapkan Presiden AS Joe Biden.
Dalam pernyataannya, Biden menjanjikan sebanyak 500 juta dosis vaksin Pfizer. Vaksin sebanyak itu nantinya akan diberikan ke 92 negara yang pendapatannya rendah atau menengah, dan negara-negara di Uni Afrika.
Baca Juga :
Dirjen WHO Kecam Ketidakadilan Akses Vaksin COVID-19
Petisi yang disuarakan Gomez ini sama seperti himbauan dari beberapa selebritis di awal pekan lalu. Nama-nama top seperti aktris India, Priyanka Chopra, penyanyi AS, Billie Ellish, dan mantan pesepakbola David Beckham ada di dalamnya.
Termasuk Johnson dan Biden, mereka juga menghimbau kepada para pemimpin negara-negara maju yang tergabung dalam G7 supaya menyumbangkan setidaknya 20 persen dosis vaksin yang mereka miliki untuk negara-negara miskin.
“Pandemi tidak akan berakhir di mana pun dan sampai kapan pun, dan itu berarti vaksin harus secepatnya didistribusikan ke setiap negara dan dibagikan secara merata,” tulis mereka dalam surat terbukanya.
KTT G7 yang berakhir hari ini, Minggu (13/6) WIB, dianggap sebagai momentum paling tepat di dalam upaya mendesak donasi vaksin dari negara-negara besar.
“Penting bagi Anda sekalian agar menyetujuinya supaya vaksin bisa sampai ke negara yang membutuhkan dan dalam waktu secepat-cepatnya,’’ lanjut surat terbuka itu. (YMP)