Rolasnews.com – Seperti yang sudah direncanakan sebelumnya, Tarwi hari Senin, (5/4), menggenjot sepedanya bareng dengan Singgih S. Kartono. Start dilakukan dari rumah pemilik Spedagi tersebut pukul 6.30.
![Jelang nggowes bareng](https://rolasnews.com/wp-content/uploads/2021/04/576-Jelang-nggowes-bareng.jpg)
![Jelang nggowes bareng](https://rolasnews.com/wp-content/uploads/2021/04/576-Jelang-nggowes-bareng.jpg)
Yang unik dari nggowes bareng ini adalah keduanya menggunakan sepeda bambu yang diproduksi Spedagi untuk menyusuri jalanan di sekitaran wilayah pedesaan tempat Singgih tinggal di Temanggung, Jawa Tengah.
Setelah beberapa saat nggowes, mereka akhirnya tiba di Kandangan jam 9 pagi. Total jarak bersepeda yang ditempuh hampir 40 km atau tepatnya 39,89 km.
Dari nggowes bareng tersebut, Singgih mengungkapkan kekagumannya atas kondisi fisik Tarwi yang tampak amat prima untuk ukuran orang seusianya.
“Pak Tarwi ini umurnya sudah masuk 80 tahun. Tapi genjotannya masih mantap bertenaga. Maklum, mantan atlet. Tentunya punya skill mumpuni. Kalau kita orang awan sih, asal nggowes,” ujar Singgih menuturkan pengalamannya nggowes bareng mantan pebalap nasional tersebut.
Padahal, ia menambahkan, Tarwi terlihat bersepeda menggunakan light mode alias sedikit santai mengikuti kemampuan tandemnya.
“Biar saya tetap kuat. Tapi saya sendiri sudah gebes-gebes (ngoyo, red),” kata Singgih sambil tertawa.
“Pak Tarwi cadence-nya (ritme gerakannya, red) bagus dan stabil. Baik jalan datar maupun tanjakan, putaran kakinya tetap sama,” imbuhnya.
Dari bincang-bincang usai bersepeda bareng, banyak pengalaman yang diperoleh Singgih. Di antaranya tentang pentingnya pengendalian emosi saat bersepeda, mengukur kekuatan serta memahami betul jalur yang akan dilalui.
“Ini pengalaman berharga. Sehingga lain kali bersepeda tak hanya asal mancal, tetapi juga ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan,” kata Singgih.
Tarwi Penasaran Jajal Sepeda Bambu Spedagi Hingga Temanggung
Setelah nggowes bareng, acara kemudian dilanjutkan dengan mengunjungi workshop industri pembuatan sepeda bambu merek Spedagi.
Namun mengingat ada beberapa hal yang tak harus diketahui publik, sesi foto di dalam workshop pun dibatasi. Selain itu, pengunjung juga dibatasi tak lebih dari 10 orang pada saat yang bersamaan.
Tarwi berkunjung ke pabrikan Spedagi bersama keluarganya atas undangan langsung sang pemilik, Singgih S. Kartono.
Untuk diketahui, Spedagi merupakan pabrikan sepeda bambu asal Temanggung, Jawa Tengah yang produksinya sudah mendunia. Frame Spedagi adalah satu-satunya frame sepeda bambu di dunia yang terbuat dari bambu petung dengan konstruksi bilah tangkup.
Beberapa waktu lalu, bersama komunitas Bike to Work (B2W), Spedagi Movement Community, menghadiahi Tarwi 1 unit sepeda bambu yang spesial dibuat untuknya dan diberi tulisan “Sayang Kami Untuk Tarwi”.
Hadiah tersebut sebagai apresiasi atas kecintaan dan perhatian tak kenal lelah lelaki kelahiran Lamongan 79 tahun silam itu terhadap dunia sepeda, khususnya balap sepeda. (TON)