Rolasnews.com – Sabtu pekan kemarin (24/10), Paguyuban Warga Citraland (Pawacitra) menggelar sarasehan online bersama Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Sarasehan bertajuk “Ngobrol Santuy Bareng Bu Risma” tersebut membahas berbagai hal, mulai dari pandemi COVID-19 hingga suka duka selama dua periode memimpin Kota Surabaya.
Sebelum dengan Walikota Surabaya, Pawacitra telah dua kali menggelar sarasehan online, yakni bersama Kepala Kelurahan Lakarsantri dan Pihak Muspida.
Sarasehan online kali ini, diikuti oleh manajemen pengembang Citralanda Surabaya dan Muspika Kecamatan Lakarsantri, serta puluhan partisipan warga Citraland.
Sebagai informasi, Pawacitra merupakan sebuah paguyuban yang beranggotakan warga Perumahan Citraland yang membentang dari Gerbang Dinamika di batas selatan sampai Citraland Utara di wilayah Kecamatan Sambikerep, Surabaya Barat.
Pawacitra selama ini bergerak di bidang sosial kemasyarakatan dan aksi peduli sesama. Di antaranya mengadakan kegiatan rutin pembagian nasi bungkus, vitamin dan distribusi masker yang selama pandemi sudah lebih dari 3.000 masker dibagikan kepada masyarakat.
Dalam sarasehan online yang diinsiasi Pawacitra tersebut, terungkap warga sangat bangga memiliki sosok Risma sebagai pemimpinnya. Apalagi perempuan berusia 58 tahun itu dikenal dunia dengan berbagai penghargaan bertaraf internasional atas keberhasilan dan kemajuan kota Surabaya.
Mengawali acara, Risma menceritakan tentang cita-citanya dari kecil adalah menjadi seorang dokter.
“Ingin jadi dokter karena waktu kecil saya sering sakit-sakitan,” tuturnya mengenang masa kecil.
Ia mengatakan kedua orang tuanya adalah idola sekaligus yang paling berjasa dalam kehidupannya saat ini. Banyak hal diajarkan mereka, terutama soal kedisiplinan serta pemanfaatan waktu untuk hal-hal positif dan bermanfaat.
Banyak hal juga disampaikan oleh walikota yang dikenal keras tapi penuh perhatian terhadap warganya ini. Beberapa diantaranya adalah yang mungkin tidak terekspos sampai ke publik tentang pengalaman, suka-dukanya selama hampir 10 tahun memimpin Kota Surabaya.
Sempat pula disampaikan mengenai repotnya mengatasi banjir, permasalahan sosial kota besar sekelas Surabaya, perhatian kepada pendidikan dan perkembangan sosial anak-anak serta remaja warga Kota Pahlawan.
Sarasehan online berlangsung santai, gayeng dan hangat. Terlebih moderator Jeffry William cukup piawai menjadikan acara seakan tidak ada sekat antara warga dengan pemimpinnya.
Seperti pertanyaan “biasa-biasa saja” namun mewakili keingintahuan banyak orang.
“Hal apa yang akan dilakukan oleh Bu Risma setelah tidak lagi menjabat sebagai walikota?”
Risma menjawab sederhana bahwa ia akan menata kembali buku-buku koleksi pribadinya yang selama ini kurang mendapat perhatian dan penataan yang baik, karena waktu lebih banyak dicurahkan untuk melayani dan mengabdi demi kemajuan kota Surabaya.
“Hal yang lain adalah ingin berbagi ilmu dalam segala kesempatan, di mana pun dan kepada siapa pun,” ujarnya.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Walikota Surabaya itu menambahkan, cita-cita dan mimpi besarnya adalah mengantarkan anak-anak Surabaya bisa berprestasi dalam segala bidang di tingkat global. Juga membawa nama besar Kota Surabaya dalam peta dunia sebagai kota dengan segala prestasi dan kemajuannya.
Untuk mewujudkan hal itu, Risma mengatakan Pemkot telah banyak membangun sarana serta infrastruktur demi terwujudnya harapan bagi anak-anak dan warga kota Surabaya.
Di akhir sarasehan, warga Citraland menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat atas jerih payah dan pengabdian Risma selama dua periode menjadi Walikota Surabaya. Selain menjadikan kotanya beberapa kali mendapat penghargaan baik dalam skala nasional maupun internasional, buah dari kerja kerasnya juga membuat Risma pernah dinobatkan sebagai walikota terbaik tingkat dunia. (YOKO)