Rolasnews.com –Sebelum Tarwi dan Asmani, istrinya, berangkat ke Eropa, keluarga sempat was-was dan khawatir mengingat usia keduanya yang cukup uzur. Tak hanya faktor usia, Tarwi dan istrinya sempat bergantian sakit. Bahkan karena tak kuat jika harus berjalan jauh-jauh, sang istri sampai dirakitkan kursi roda khusus dari Indonesia.
Keinginan Tarwi dan istrinya pergi ke Eropa memang sudah direncanakan cukup lama. Namun tertunda karena pandemi COVID-19 yang membuat banyak negara untuk sementara waktu menutup perbatasannya.
Hanya saja, meredanya pandemi tak serta merta memuluskan rencana Tarwi.
“Beberapa bulan lalu Bapak sakit. Ada masalah di pencernaan yang membuat Bapak harus rawat inap di rumah sakit. Baru sembuh, eh, kena stroke ringan. Ini yang menjadi kekhawatiran keluarga. Apa mungkin Bapak dengan kondisi yang seperti itu pergi jauh, ke Eropa,” ujar Ony, salah seorang putrinya.
Namun kekhawatiran itu ternyata direspon berbeda oleh Tarwi. Ketika itu ia tersinggung dan merasa anak-anaknya keberatan dengan keinginannya mengunjungi Eropa. Apalagi usianya yang tahun ini menginjak 81 tahun sangat riskan untuk menempuh perjalanan ribuan kilometer dan harus berada belasan jam di pesawat udara.
“Bapak waktu itu sempat bilang, ‘Nek ga oleh budal, tak budal dewe. Aku yo nduwe celengan. Cukup gawe lungo nang Londo. (Kalau tidak boleh berangkat, aku berangkat sendiri. Aku juga punya tabungan. Cukup untuk biaya ke Belanda, red)’. Padahal bukan itu maksudnya. Kami khawatir dengan kondisi kesehatan Bapak. Ini kan perjalanan jauh,” Ony menuturkan.
Karena memang sudah tak mungkin mencegah tekad keras sang bapak, Ony dan saudara-saudaranya akhirnya hanya bisa mengiyakan. Tetapi tentu saja dibarengi dengan persiapan yang matang, termasuk memastikan kondisi kesehatannya.
“Karena Ibu juga ikut, jadi dua-duanya kita pantau betul kesehatannya,” terang Ony.
Beruntung kemudian tidak ada kendala berarti. Hasil tes kesehatan menunjukkan mereka berdua bisa bepergian jauh meski tetap harus terus dimonitor.
L’Europe, nous voilà!!! (TON)