Menikmati Durian di Kafe Abah Anton

Menikmati Durian di Kafe Abah Anton
(Bareng-bareng menikmati durian. Credit: Dok Rolas 88)

Rolasnews.com – Akhir pekan kemarin, beberapa alumni Rolas 88 berkunjung ke Abundacio, kafe yang dikitari kebun durian di Petung Sewu, Dau, Kabupaten Malang. Menariknya, kafe ini adalah milik mantan Walikota Malang, Mochammad Anton atau yang lebih dikenal dengan panggilan Abah Anton.

Mejeng sebelum makan durian
(Mejeng dulu sebelum mengganjal perut. Credit: Dok Rolas 88)

Selain menawarkan beragam kuliner serta suasana sejuk karena terletak di dataran tinggi, daya tarik kafe milik Abah Anton ini adalah kebun durian yang berada di satu lokasi.

Read More

Pengunjung yang datang dan ingin menikmati durian yang diambilkan langsung dari kebunnya, leluasa memilih. Baik ukuran maupun beratnya.

Rata-rata durian yang dibudidayakan di tempat ini adalah jenis montong. Tak heran jika ukurannya pun super jumbo. Karena itu satu durian bisa dinikmati beberapa orang sekaligus.

Hartini dan durian
(Cilukba…. Credit. Dok Rolas 88)

Ikut dalam pelesiran kali ini, Tri Endro Budianto, rekan lawas alumni 88 yang kini berprofesi menjadi seorang hakim di Lampung.

Menurutnya, meski di Sumatra melimpah durian dari berbagai jenis, namun tak pernah ia merasakan durian selezat yang ada di kafe sekaligus kebun durian yang dimiliki Abah Anton tersebut.

“Enak banget. Blas ga ada pahit-pahitnya. Kayak meleleh di mulut. Betul-betul maknyus,” ujar Tri Endro sesaat setelah menjajal buah yang dikenal sebagai King of Fruit itu.

Sementara Hesti, rekan alumni 88 lainnya yang berasal dari Surabaya, mengatakan ini adalah pertama kalinya ia datang ke lokasi kuliner tersebut. Mengingat tempatnya yang nyaman dan tidak overcrowded, ia bisa merekomendasikan jika suatu saat bepergian ke Malang.

“Bisa jadi salah satu rujukan kalau kapan-kapan lagi pergi ke Malang. Bagus tempatnya,” ucap Hesti.

Bersama Abah Anton
(Bersama sang owner, Abah Anton dan menikmati si “Raja Buah”. Credit: Dok Rolas 88)

Baca Juga :

Melepas Penat di Gunung Banyak

Puas ngobrol panjang lebar ke sana kemari tak tentu arah, rombongan meninggalkan lokasi selepas Maghrib.

Gerimis menemani sepanjang perjalanan pulang. Meninggalkan kesan tak terlupakan dan semangat kebersamaan. (*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *