Rolasnews.com – Setelah kita mengetahui unsur-unsur Blended Learning, maka kita harus pula memahami kelebihan dan kelemahan bila model ini dilaksanakan.
Kelebihan
Kelebihan utama dari Blended Learning adalah menghemat waktu dan biaya. Peserta didik tidak terbatasi waktu dan ruang sehingga mendorong pembelajaran mereka menjadi lebih mandiri. Ini baik karena sekaligus mendidik peserta didik punya sikap tidak tergantung sepenuhnya pada pihak lain.
Selain itu, kelebihan lainnya adalah peserta didik mudah mengakses pembelajaran secara daring. Guru punya banyak pilihan memberikan materi atau tugas belajar secara daring.
Guru dan peserta didik dapat mengeksploitasi berbagai strategi belajar daring. Misalnya mempergunakan Learning Management System semacam Google Classroom, serta berbagai aplikasi belajar mulai Google Form, Youtube Channels, Flip Grid dan lain sebagainya. Sehingga hasil belajar lebih bermakna dan variatif.
Kekurangan
Di sisi lain, kekurangan Blended Learning yang utama adalah bila peserta didik tidak memiliki sarana internet dan prasarana aplikasi yang memadai. Ketiadaan jaringan internet atau kualitasnya yang minimal serta buruk membuat proses Blended Learning di sisi daring tidak berjalan maksimal.
Belum lagi ketika peserta didik ternyata tidak memiliki prasarana aplikasi daring, ini akan lebih menghambat karena media utama yang mendekatkan jarak dan waktu tidak tersedia.
Kasus-kasus inilah muncul sejak dilaksanakan pembelajaran jarak jauh di era awal pandemi berlangsung.
Di pihak guru, masih banyak yang belum siap secara teknis untuk mendesain cara pembelajaran menarik bagi peserta didik sehingga mereka tetap termotivasi, ataupun materi yang sesuai dengan konsep Blended Learning.
Keterpaksaan untuk segera berubah di masa pandemi sungguh telah membuat mayoritas guru melompat jauh ke arah ketidakpastian dengan kemampuan baru yang belum sepenuhnya terbentuk.
Baca Juga :
Mengenal Blended Learning (Bagian 1)
Mengenal Blended Learning (Bagian 2)
Kelebihan dan kekurangan di atas akan memberikan pemahaman awal kepada kita orang tua tentang apa itu Blended Learning sebagai pilihan untuk menjembatani pembelajaran jarak jauh yang sudah berlangsung selama ini dengan kemungkinan akan dilaksanakannya pembelajaran tatap muka terbatas di tahun ajaran depan.
Pemahaman awal ini penting agar orang tua memiliki harapan terhadap proses belajar anak yang sudah demikian fluktuatif dua tahun ini karena pandemi.
Sementara tatap muka penuh belum merupakan pilihan karena masih tingginya angka keterpaparan COVID-19 di seluruh Indonesia, maka Blended Learning bias menjadi alternatif. (*)
* Artikel merupakan tulisan dari Rendra Prihandono, pemerhati dan praktisi pendidikan. Penulis juga merupakan Guru Sosiologi di sebuah SMA Swasta di Surabaya.
