Kim Jong-un Sebut Budaya K-Pop Sebagai Kanker Ganas bagi Generasi Muda Korea Utara

Kim Jong-un Sebut Budaya K-Pop Sebagai Kanker Ganas bagi Generasi Muda Korea Utara
(Kim Jong-un mengecam K-Pop dan bahkan menyebutnya sebagai kanker ganas yang menghancurkan generasi muda negaranya. Photo Courtesy : Daily Mail)
Rolasnews.com – Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyebut budaya K-pop sebagai kanker ganas yang merusak generasi muda di negaranya. Musik, film, dan drama Korea Selatan telah berhasil mencuri hati anak muda di negara sosialis kolot tersebut.

Kim Jong-un secara terang-terangan meyatakan perang terhadap budaya baru tersebut dan berusaha menghentikannya. Media pemerintahannya telah memperingatkan jika dibiarkan itu akan membuat Korea Utara “hancur seperti tembok yang lembab.”

Dilansir New York Times, media pemerintah Korut sebelumnya telah mengecam penyebaran pengaruh “anti sosialis” dan “non sosialis, yang dilaporkan telah mengubah “pakaian, gaya rambut, gaya bicara, perilaku” anak muda Korea Utara. Kim telah memerintahkan pemerintahnya untuk membasmi invasi budaya tersebut.

Read More
Kontrasnya Korut-Korsel
(Kontrasnya kehidupan di Korut yang terlalu kaku (kiri) dan gaya slengek’an lazimnya anak muda di Korsel. Photo Courtesy : Insider)

Propaganda negara Korea Utara telah lama menggambarkan Korea Selatan sebagai neraka yang dipenuhi pengemis. Melalui K-drama, yang pertama kali diselundupan dalam bentuk kaset dan CD, anak muda Korea Utara mengetahui bahwa sementara mereka berjuang untuk menemukan cukup makanan untuk dimakan selama kelaparan, orang-orang di Selatan melakukan diet untuk menurunkan berat badan.

Hiburan Korea Selatan sekarang diselundupkan dalam flash drive dari China, dan mencuri hati anak muda Korea Utara yang menontonnya dibalik pintu tertutup atau jendela tertutup.

Karena dinilai sangat memprihatinkan, Kim memberlakukan hukuman yang lebih keras pada warga yang diam-diam menonton film-film Korea Selatan, drama Korea dan video K-Pop.

Rahasia kampanye anti K-Pop  yang terungkap melalui dokumen internal yang bocor dari Republik Rakyat Demokratik Korea pertama kali dilaporkan oleh situs web berbasis di Seoul, Korea Selatan, Daily NK

Meme Korut-korsel
(Meme yang memperbandingkan kehidupan anak-anak di “utara” dan “selatan” pun bertebaran di internet. Photo Courtesy : Youtube)

Kim membentuk serangkaian undang-undang baru pada bulan Desember lalu yang memberlakukan hukuman lebih ketat untuk menonton atau memiliki hiburan Korea Selatan dari lima tahun hingga 15 tahun di kamp kerja paksa. Mereka yang tertangkap menyelundupkan konten Korea Selatan beresiko menerima hukuman yang lebih berat, termasuk hukuman mati.

Undang-undang baru menyebutkan kerja paksa hingga dua tahun bagi mereka yang “berbicara, menulis, atau menyanyi dengan gaya Korea Selatan. Kim bahkan menyebut panggilan “oppa”  untuk laki-laki di Korea Selatan sebagai bahasa “mesum”.

Baca Juga :

Benarkah Perubahan Gaya Hidup di Masa Pandemi Hanya Bersifat Sementara?

Belum lama ini, Daily Nk melaporkan  bahwa tiga remaja telah dikirim ke kamp re-edukasi karena telah memotong rambut mereka dengan potongan layaknya idola K-Pop dan melipat celana panjang mereka hingga atas mata kaki.

“Bagi Kim Jong-un, invasi budaya dari Korea Selatan telah melampaui tingkat yang dapat ditoleransi,” kata Jiro Ishimaru, pemimpin redaksi Asia Press International, sebuah situs web di Jepang yang memantau Korea Utara.

“Jika ini dibiarkan, ia khawatir rakyatnya akan mulai mempertimbangkan Korea Selatan sebagai alternatif Korea untuk menggantikan Korea Utara,” ungkap Ishimaru.

Kehidupan sulit di Korut
(Gambar yang diambil sembunyi-sembunyi seorang pria mencari rumput untuk dimakan. Kehidupan yang teramat sulit di Korea Utara memaksa rezim Kim Jong-un menutup informasi dari luar, termasuk gaya hidup hedonis dari saudaranya di selatan. Luberan informasi dikhawatirkan dapat memancing kerusuhan sosial di negara sosialis itu. Photo Courtesy : Pinterest)

Laporan menyebutkan Kim berusha menghentikan informasi dari luar yang menjangkau orang-orang Korea Utara, sebab kehidupan di negara itu kini kian semakin sulit.

“Jika orang lapar, tingkat kejahatan bisa meningkat. Ia harus memperketat kontrol untuk mencegah  kerusuhan sosial,” lanjut Ishimaru

Jutaan warga Korut akan mengalami kelaparan. Kim ingin memastikan mereka diberi makan propaganda negara yang dibuat dengan hati-hati demi melanggengkan kekuasaannya. Namun pemimpin diktator sekalipun juga akan kesulitan mengatasi invasi budaya semacam ini. (AZP)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *