Rolasnews.com – Untuk kesekian kalinya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang, kembali menggelar kegiatan Pendidikan politik, Etika Budaya Politik dan Peningkatan Demokrasi bagi kelompok masyarakat Kota Malang tahun 2021.
Tercatat sebanyak 65 pelajar dari berbagai SMA di Kota Malang hadir dalam acara yang digelar di Aula Kantor Bakesbangpol tersebut.
Kepala Bakesbangpol, Kota Malang, Dra. Rinawati, MM., mengatakan, Indonesia sebagai negara yang menganut sistem demokrasi, pada tahun 2024 Indonesia akan menggelar Pemilihan Umum (Pemilu).
Dalam agenda akbar yang digelar setiap 5 tahun sekali tersebut, peran pemilih sangat berpengaruh dalam keseuksesan penyelenggaraan Pemilu yang akan datang.
“Sukses tidaknya penyelenggaran pemilu ditentukan oleh 3 faktor yaitu peserta pemilu dalam hal ini partai politik. Kemudian KPU sebagai penyelenggara Pemilu. Serta pemilih yaitu masyarakat, termasuk generasi muda yang secara persyaratan telah memiliki hak suara untuk memilih,” jelasnya, Selasa (16/11).
“Para siswa SMA ini nantinya pada tahun 2024 usianya juga sudah memenuhi persyaratan mempunyai hak pilih,” imbuhnya.
Karena itu melalui kegiatan ini Rina berharap para peserta yang mayoritas kaum milenial sebagai pemilih pemula tidak cuek dalam mengikuti tahapan Pemilu. Jangan juga mereka hanya ikut-ikutan saja, tanpa berfikir terkait kualitas pimpinan yang akan dia pilih.
“Saya berharap adik-adik nantinya dapat menggunakan hak pilihnya dengan hati nurani dan pikiran yang jernih. Mana calon-calon wakil yang dianggap tepat programnya untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih sejahtera. Jangan sampai cuek,” ucapnya.
Lebih lanjut Rina mengatakan, di era globalisasi seperti sekarang, kemajuan teknologi tidak lagi bisa dibendung terutama teknologi informasi. Sementara di sisi lain informasi sendiri ada yang sifatnya positif membawa kepada kebaikan dan ada juga yang sifatnya negatif membawa pada permusuhan dan perpecahan.
Karena itu kaum milenial yang sering menggunakan gadget diharapkan agar bisa lebih bijak dalam arti harus bisa mencermati dulu informasi yang mereka dapatkan. Apakah informasi ini bisa untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, meningkatkan kualitas SDM atau justru informasi yang negatif seperti ujaran kebencian, hoax, dan informasi yang bisa memecah belah bangsa. Terutama dalam kaitannya dengan pemilu yang akan datang.
“Para pemilih pemula juga jangan terpengaruh dengan informasi yang menyesatkan. Apalgi sekarang banyak sekali hoaks, ujaran kebencian dimana kalimatnya sangat menarik dan membuat kita percaya. Jadi tolong disaring informasinya,” tuturnya.
Baca Juga :
Kapolda Nico Gandeng PWI Perangi Berita Hoaks di Jatim
Sudah saatnya kaum milenial harus berperan serta, berkontribusi ikut didalam pencegahan. Jangan sampai suasana kondusifitas kita terganggu dengan kepentingan-kepentingan kelompok tertentu, kepentingan individu. Karena yang harus diutamakan adalah kepentingan bersama, tandasnya.
Setelah mengikuti acara ini, Rina berharap, para peserta yang merupakan perwakilan dari masing-masing SMA dapat menjadi virus untuk menyampaikan sekaligus mensosialisasikan informasi yang mereka dapatkan dari sini ke teman-teman lainnya.
“Pendidikan politik akan teruskan kami lakikan untuk meningkatkan pengetahuan akan hak dan kewajiban sebagai warga negara serta tanggung jawabnya,” pungkasnya. (ANC)