Arek Suroboyo Ini Buka Perjuangan Indonesia di Olimpiade Tokyo

Arek Suroboyo Ini Buka Perjuangan Indonesia di Olimpiade Tokyo
(Diananda Choirunisa. Credit: @dianandach/IG)
Rolasnews.com – Olimpiade 2020 Tokyo bakal resmi dibuka mulai hari ini. Jumat petang WIB (23/7). Upacara pembukaan berlangsung di Olympic Stadium, Tokyo. Nah, pagi ini, perjuangan atlet-atlet Indonesia juga baru dimulai.

Pagi ini, cabor panahan yang akan membuka perjuangan Indonesia di Olimpiade Tokyo untuk mencari jalan merebut medali. Diananda Choirunnisa adalah atlet Indonesia pertama yang tampil di olimpiade tahun ini.

Di Yumenoshima Park Archery Field, Tokyo, Arek Suroboyo ini akan turun dalam Babak Pemeringkatan Individual Putri) nomor recurve putri pada pukul 7.00 WIB.

Read More

Empat jam setelah itu, gantian pemanah putra Merah Putih Riau Ega Agatha, Arif Dwi Pangestu, dan Alviyanto Prastadi yang turun dalam Babak Pemeringkatan Individual Putra.

Selain turun dalam Babak Pemeringkatan Individual Putri, Nisa (sapaan akrab Diananda) pun akan turun dalam Babak Pemeringkatan Beregu Campuran bersama Riau Ega, Arif Dwi, dan Alviyanto Prastiyadi.

Dalam babak ini, Nisa, begitu dia biasa dipanggil, akan bersaing dengan 63 pepanah putri lainnya. Pelatihnya, Lilies Handayani, konfiden dengan hasil hari pertama Nisa.

“(Nisa) sudah siap,” ucap Lilies dalam rilis Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Sejak tiba di Tokyo pada Minggu (18/7), Nisa sudah menjalani empat kali latihan resmi di Yumenoshima Park Archery Field. Menurut Nisa, ungkap Lilies, ia sudah mengenali kondisi angin di sana.

Lilies mengatakan, semua tinggal tergantung kepada Nisa sendiri.

Lilies Handayani
(Lilies Handayani, pelatih tim panahan Indonesia.)

“Kalau Nisa percaya diri dan menguasai angin, saya kira dia bisa tampil dengan baik,” harap Lilies yang merebut emas di Olimpiade pertama bagi Indonesia itu. Tepatnya dalam Olimpiade 1988 Seoul.

Kepercayaan diri serupa pun diungkapkan oleh Chief de Mission (CdM) Indonesia, Rosan P Roeslani.

Menurut Rosan, persiapan kontingen Indonesia sudah cukup sebelum turun di ajang Olimpiade. Baik dari sisi teknis ataupun non teknisnya. Begitu pula dengan Nisa dan seluruh pemanah Indonesia yang turun hari ini.

“Istirahat cukup, makan dengan baik, dan merasa rileks. Mari kita doakan yang terbaik agar hasilnya maksimal dan jadi kebanggaan kita semua,” sebut Rosan.

Baca Juga :

Indonesia Kirim 28 Atlet di Olimpiade Tokyo 2020

Bagi pemanah Indonesia, membuka perjuangan Indonesia dalam Olimpiade juga terjadi di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro. Bedanya, dari yang tampil hari ini, hanya Riau Ega yang pernah merasakannya.

Nisa yang merengkuh medali perak dan perunggu dalam nomor recurve beregu putri dan beregu campuran dalam SEA Games 2019 di Filipina tersebut akan menguji keberuntungannya. Apalagi, dalam perjalanan ke Tokyo, pemanah 24 tahun itu juga banyak berkorban.

Demi sukses di Tokyo, Nisa bahkan sempat menunda pernikahannya dengan bek Persela Lamongan, Dani Pratama. Itu dilakukannya sebelum Olimpiade yang harusnya berlangsung tahun lalu itu ditunda. Nisa dan Dani resmi jadi suami istri pada bulan lalu.

Nisa pun pernah dicoret dari pelatnas panahan Indonesia. Agustus tahun lalu. Alasannya, Nisa sudah dianggap PP Perpani melakukan tindakan indisipliner. Bukan hanya Nisa, begitu pula Riau Ega yang pada Olimpiade kali ini jadi tumpuan Merah Putih.

Selain Nisa dan Riau Ega, saat itu Perpani juga mencoret Asiefa Nur Haensa. Ketiganya dicoret lantaran pelatihnya yang juga dari Surabaya, Denny Trisyanto, tidak disertakan di dalam pelatnas.

Pengorbanan Nisa agar bisa fokus ke Tokyo juga sampai pada level kontrak komersialnya saat itu. Nisa menolak tawaran salah satu sponsor kepadanya demi Olimpiade Tokyo. (YMP)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *