Gagal di 2024, 2028, dan 2032, Indonesia Bidik Olimpiade 2036

Gagal di 2024, 2028, dan 2032, Indonesia Bidik Olimpiade 2036
(Di hotel Okura, Tokyo, Rabu (21/7), IOC mengumumkan Brisbane tuan rumah Olimpiade 2032. Credit: AP Photo)
Rolasnews.com – Saat tengah menantikan detik-detik sebelum upacara pembukaan Olimpiade 2020 di Olympic Stadium,Tokyo, Jumat (23/7), Indonesia sudah mendapatkan berita kekalahan. Kekalahan apa itu?

Bukan. Bukan kekalahan di Olimpiade 2020. Melainkan kekalahan dalam pencalonan diri untuk menjadi tuan rumah Olimpiade.

Seperti diketahui, Indonesia mencalonkan diri sebagai tuan rumah di Olimpiade 2032 sejak 2019.

Read More
Link Banner

Menyodorkan Jakarta dan Palembang, Indonesia bersaing dengan beberapa kandidat lain yang mencalonkan diri sebagai host Olimpiade XXXV. Antara lain: Budapest (Hungaria), Doha (Qatar), Rhine-Ruhr (Jerman), Ahmedabad (India), Madrid (Spanyol), dan Brisbane (Australia).

“Brisbane terpilih menjadi tuan rumah Olimpiade XXXV pada 2032. Selamat,” kicau akun Twitter Komite Olimpiade Internasional (IOC) @iocmedia.

Brisbane menjadi calon tunggal setelah tetap mendapat dukungan dari Future Host Comission IOC.

Sementara, Indonesia sudah sejak Februari lalu gagal mendapatkan status preferred host seperti Brisbane. Dari 80 delegasi yang datang di pertemuan IOC Session di Tokyo, Rabu sore waktu setempat, sebanyak 72 suara yang mendukung Brisbane.

Sedangkan lima delegasi lainnya menolak terpilihnya ibukota negara bagian Queensland itu, dan tiga sisanya abstain. Bagi Indonesia, bukan kali ini saja harus gigit jari dalam pemilihan tuan rumah Olimpiade.

Bahkan, ini kali ketiga Indonesia gagal mendapatkan restu dari IOC jadi host Olimpiade. Sebelumnya, Indonesia sudah gagal saat mencalonkan diri sebagai tuan rumah Olimpiade 2024 dan 2028.

Logo Indonesia untuk Olimpiade 2032
(Upaya Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 kembali gagal meski sudah menyodorkan 2 kota sebagai tempat penyelenggara. Credit: Ist)

Baca Juga :

Tak Hadiri Olimpiade Tokyo, Sekjen PBB Tetap Serukan Perdamaian Global

Walaupun sudah tiga kali gagal, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) belum mengibarkan bendera putih. KOI tetap berniat kembali mengajukan diri sebagai tuan rumah Olimpiade di edisi tahun 2036 mendatang!

“Ibarat peribahasa, genggamlah bara api biar menjadi arang. Artinya, lakukanlah segala sesuatu dengan sabar. Penetapan ini (Brisbane) tidak membuat kami mundur (mencalonkan diri jadi tuan rumah Olimpiade 2036),” ucap Ketua Umum KOI Raja Sapta Oktohari dalam rilis resminya, Rabu petang (21/7).

Memang bidding Olimpiade 2032 telah memakai format baru. Negara yang mencalonkan diri sebagai tuan rumah harus melewati sejumlah tahapan mulai dari Interested Party, Continuous Dialogue, dan kemudian baru bisa jadi Preferred Host.

Future Host Commission IOC menjadikan waktu apply dokumentasi legal jadi indikator penting dalam penetapan tahapan. Di sini, Brisbane sudah mengajukan diri sejak 2015. Indonesia baru melangkah setelah menggelar Asian Games 2018.

Indonesia, ungkap Okto, statusnya baru sampai di Continuous Dialogue. Makanya, Okto konfiden untuk upaya selanjutnya.

“Kami ingin tetap berjuang menjadi satu-satunya Targeted Dialogue untuk Olimpiade 2036,” koar Okto optimis.

Raja Sapta Oktohari
(Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari, menegaskan Indonesia tak akan menyerah untuk mengajukan diri sebagai host di Olimpiade 2036. Credit: NOC Indonesia)

Indonesia bakal bersaing lagi dengan Ahmedabad, India, dalam bidding tuan rumah Olimpiade 2036. Selain itu, Turki akan menyodorkan kota Istanbul sebagai calon pesaing Indonesia untuk menggelar Olimpiade.

Sukses Ketiga Australia

Berkebalikan dengan Indonesia yang tiga kali gagal dalam bidding Olimpiade, Australia untuk kali ketiga didapuk menjadi penyelenggara ajang multievent paling bergengsi di dunia tersebut. Sebelum Brisbane, Melbourne pernah merasakannya pada 1956 dan kemudian Sydney 2000.

Negeri Kanguru itu pun menyamai rekor AS yang menggelar tiga Olimpiade di tiga kota yang berbeda. Yaitu St Louis (1904), Los Angeles (1932, 1984, 2028), dan Atlanta (1996).

Pada 2024 mendatang, Olimpiade digelar di Paris, Prancis.

Baca Juga :

Berlomba Siasati Olimpiade Terpanas Sepanjang Sejarah

Brisbane pun menyambut keberhasilannya ditunjuk sebagai tuan rumah Olimpiade 2032 itu dengan menggelar pesta kembang api. Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengklaim kemenangan ini bukan hanya menjadi milik Brisbane dan Queensland, melainkan juga Australia.

“Hanya kota global yang bisa mengamankan (status) penyelenggara Olimpiade. Jadi, ini adalah pengakuan yang tepat bagi Brisbane dari seluruh kawasan kami dan dunia,” ungkapnya, dikutip ABC News.

Warga Brisbane rayakan tuan rumah Olimpiade 2032
(Warga Brisbane, Australia, merayakan penunjukkan kota mereka sebagai tuan rumah Olimpiade 2032. Credit: AP Photo)

Perwakilan Australia yang hadir di Tokyo saat itu antara lain: Menteri Utama Annastacia Palaszczuk, Walikota Brisbane Adrian Schrinner, Menteri Olahraga Federal Richard Colbeck, dan Presiden Komite Olimpiade Australia John Coates.

Uniknya, ini kali kedua Coates memenangkan Australia jadi tuan rumah Olimpiade. Dari lobi-lobi Coates sebelumnya, Sydney sukses jadi tuan rumah Olimpiade 2000.

“Saya tak pernah menyangka bisa merasakannya dua kali. Sungguh emosional,” sebut Coates. (YMP)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *