Rolasnews.com – Sekumpulan emak-emak alumni Rolas 88 mengalami kejadian kurang mengenakkan sekaligus tak terlupakan saat pelesiran ke Lembah Indah Malang akhir pekan kemarin. Niat hendak bersenang-senang menikmati pemandangan dan suasana sejuk di lokasi wisata tersebut, malah berakhir tragis. Gara-gara mogok total, salah satu mobil terpaksa pulangnya diangkut towing.
Kisah bermula dari acara kumpul-kumpul di rumah Ony, salah seorang Alumni Rolas 88 yang tinggal di Malang. Setelah berceloteh ngalor ngidul sembari berhahahihi khas emak-emak ketika berkumpul, mendadak kemudian terbersit keinginan jalan-jalan ke Lembah Indah Malang. Apalagi ada sebagian dari mereka yang mengaku belum pernah ke tempat wisata yang berada di kawasan Gunung Kawi itu.
“Penasaran sih. Banyak yang bilang di sana pemandangannya bagus dan udaranya sejuk,” kata salah seorang dari mereka.
Ia menambahkan, niat pelesiran ke Lembah Indah adalah murni spontanitas. Tidak direncanakan sebelumnya.
“Muncul begitu saja. Hari juga masih siang. Jadi masih sempat balik sore,” ujarnya tentang keinginan mengunjungi Lembah Indah yang tiba-tiba terbersit.
Usai berberes sejenak, mereka berangkat sekitar jam 1 siang. Dalam perjalanan yang memakan waktu hampir dua jam, relatif tidak ada masalah meski medan yang ditempuh berkelok-kelok dan terus menanjak. Bahkan sesekali mereka berhenti sebentar sekedar untuk berfoto-foto.
Tak dinyana-nyana, naas menghampiri justru ketika mereka sudah sampai di tempat tujuan. Tepat di depan gerbang masuk wisata 1. Satu dari dua mobil yang ditumpangi rombongan langsung mogok gok. Tak bisa bergerak sama sekali.
Mengira mobil over heat, diputuskan untuk mendinginkannya selama beberapa waktu. Dasar emak-emak, waktu menunggu pun dimanfaatkanlah untuk menjelajahi dan berfoto aneka gaya di sekitaran lokasi wisata yang memang instagramable.
Setelah dua jam, mobil ternyata tetap bermasalah. Mesin bisa menyala namun persneling tak berfungsi. Diduga, kampas koplingnya habis.
Pihak pengelola tempat wisata yang mengetahui problem yang dialami rombongan emak-emak ini sebenarnya ini sudah berusaha membantu dengan menghubungi beberapa bengkel terdekat. Hanya saja karena masuk akhir pekan dan hari sudah menjelang petang, nyaris tak ada yang merespon.
Lalu ada teknisi yang menyarankan agar mobil diangkut towing (layanan pengangkut kendaraan/barang, red) untuk dibawa ke bengkel. Itu pun tak simsalabim masalah lantas beres. Masih harus menunggu tiga jam lagi kedatangan mobil towing dari Kota Malang.
“Ya mau gimana lagi. Yang bisa dilakukan cuma menunggu mobil towingnya datang. Mana ga ada yang bawa jaket tebal karena memang ga ngira kalau kejadian begini. Tambah malam tambah dingin. Kademen ceritane iki,” celetuk salah satu yang dari Surabaya.
Baca Juga :
Dinginnya Siberia Membuat Antartika Tak Ubahnya Pantai Tropis
Akhirnya yang dinanti-nanti pun tiba. Bak anak-anak mendapati mainan baru, emak-emak ini jingkrak-jingkrak dan segera mengerubuti mobil towing yang datang.
Tak hanya itu, mereka bahkan masih kober-kobernya berselfie di samping kendaraan pengangkut tersebut.
“Klimaks kebahagiaan setelah berjam-jam menunggu di tengah dinginnya kawasan Gunung Kawi,” ada yang berkata mewakili gambaran perasaan rekan-rekannya.
“Walau ada kendala, kami berusaha tetap cool. Tetap guyon biar ga spanneng. Dibawa happy saja pengalaman ini. Tapi ya juga jangan sampai terulang lagi,” ujarnya tertawa.
Rombongan para emak ini sampai di Kota Malang, di titik start, hampir tengah malam. Sebagian kemudian melanjutkan perjalanan kembali ke kota asal, Surabaya.
Sungguh pengalaman istimewa. Niat pelesiran malah pulangnya diangkut mobil towing. (TON)