Diblokir Facebook, Pesan Trump Diteruskan Melalui Akun Keluarganya

Diblokir Facebook, Pesan Trump Diteruskan Melalui Akun Keluarganya
(Keluarga adalah sekutu utama Donald Trump dalam menyampaikan pesan-pesannya ke jutaan pendukungnya di media sosial. Photo Courtesy : Getty Images)
Rolasnews.com – Meski akunnya diblokir Facebook selama dua tahun dan Twitter secara permanen, Donald Trump masih bisa kucing-kucingan untuk menyapa jutaan pendukungnya di media sosial. Melalui para sekutunya, termasuk anggota keluarga, Trump dapat dengan mudah menyampaikan pesan-pesannya yang menjangkau jutaan orang setiap bulannya.

Menurut data dari CrowdTangle, alat analisis yang dimilki oleh Facebook, anggota keluarga Trump termasuk pasangan dari tiga anaknya memperoleh lebih dari 6,3 juta interaksi pada postingan mereka dan hampir 44 juta kali tampilan video yang telah dibagikan di Facebook selama sebulan terakhir.

Sebagian besar kegiatan tersebut berasal dari tiga anggota keluarganya yaitu Donald Trump Jr., Eric Trump, dan Lara Trump, yang semuanya sering mempromosikan kebijakan dan penampilan publik Presiden AS ke 45 itu di halaman mereka.

Read More

Putra tertua Trump, Donald Trump Jr., sejauh ini menyediakan platform terbesar untuk agenda politik ayahnya. Ia mencatat rata-rata lebih dari 7,6 juta interaksi di postingannya setiap bulan sejak Maret (jumlah ini turun dengan 5,4 juta yang tercatat bulan lalu). Terkadang postingannya masuk dalam peringkat paling populer hari ini di platform Facebook.

Postingan dari halaman Don Jr. selama seminggu terakhir diantaranya termasuk video berjudul “Apakah Ayah Saya Baru Memberikan Petunjuk Besar Tentang 2024?”,”Pidato Terakhir Ayah Saya Sebagai Presiden..Wow”, “Joe Biden yang Lemah Baru Memberi Rusia Kemenangan Besar”.

Lara dan Eric Trump yang sudah menikah, juga meneruskan serangan yang biasa Trump lakukan pada media mainstream tentang kebijakan perbatasan Biden dan Hunter Biden.

Karena dukungan kuat seperti ini, pesan Trump tetap dapat menjangkau audiens media sosial yang sebanding dengan ukuran yang ia miliki saat masih aktif di Twitter dan Facebook.

Sebuah analisis lain dari New York Times awal pekan ini, mendapati bahwa 11 dari 89 pernyataan yang telah dipublikasikan Trump sejak ia dilarang dari situs media sosial telah menarik banyak “tanda suka” atau “bagikan. Sebagian besar merupakan postingan sebelum larangan pemblokiran diberlakukan.

Untuk penyataan yang menyerang Demokrat, termasuk Presiden Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris, sirkulasi sebagian besar berasal dari outlet berita sayap kanan dan pakar konservatif seperti Jenna Ellis, seorang pengacara pro-Trump yang membelanya dalam kasus kecurangan pemilu.

Jenna Ellis
(Jenna Ellis, pengacara yang tergabung dalam tim legal Donald Trump di Pilpres AS 2020. Photo Courtesy : Getty Images)

“Sementara itu, kritik terhadap kaum konservatif mendapat sambutan baik dari kiri maupun kanan,” demikian analisis yang dikutip dari The Times.

“Satu hal yang tampak jelas, para pendukung Trump yang paling bersemangat terus menyebarkan pesannya, melakukan pekerjaan yang tidak dapat dia lakukan sendiri,” tulis analisis tersebut.

Akun Trump dicekal secara permanen dari Twitter dan sempat ditangguhkan “tanpa batas” dari Facebook  setelah kerusuhan 6 Januari di Capitol.

Baca Juga :

Facebook Tangguhkan Akun Donald Trump 2 Tahun

Facebook pekan lalu merevisi larangannya menjadi hanya dua tahun setelah respon dari Dewan Pengawas Facebook, yang mengkritik penangguhan terbuka Trump.

Kepala Eksekutif Facebook Nick Clegg menjelaskan, platform tersebut akan mempertimbangkan kembalinya Trump pada Januari 2022. Itu pun tergantung pada cara Trump menjaga sikap, terutama pada tabiatnya yang sering memprovokasi kekerasan melalui media online.

Menurut Clegg, menyebarkan kebohongan tidak ada hubungannya dengan pemblokiran akun seorang publik figur.

Akun Trump diblokir Twitter
(Karena kerap mengunggah provokasi kekerasan yang melanggar kebijakan Twitter, akun @realDonadTrump yang memiliki tak kurang dari 88 juta follower pun diblokir permanen si “burung biru”. Photo Courtesy : Twitter)

Trump memang sangat dirugikan dengan pemblokiran akunnya di FB dan Twitter karena ia memiliki puluhan juta follower. Bapak 5 anak ini terpaksa hanya mengandalkan siaran pers melalui email untuk menyebarkan pandangan-pandangannya.

Apesnya, sebuah blog yang ia luncurkan untuk mengisi kekosongan media sosial ditutup pula awal bulan ini. Penyebabnya pun masih berkaitan dengan sifatnya yang temperamental. Trump dilaporkan marah-marah oleh laporan trafik blognya yang sangat sedikit. (AZP)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *