Rolasnews.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya membangkitkan kembali geliat pariwisata daerah khususnya potensi Tri Bina Cita yang telah ada di Kota Malang. Salah satu upayanya dengan mengukuhkan pengurus Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Malang untuk masa bakti 2021–2024, Kamis (27/05), di Ruang Sidang Balaikota Malang.
Mereka yang dikukuhkan yakni Drs. Hariadi (PHRI) sebagai ketua, Dr. Sunardi, SE, MM (Unmer) sebagai wakil ketua dan Andriyani Febriyanti, ST (ASITA) dikukuhkan sebagai Sekertaris.
Sedangkan 7 anggota yang dikukuhkan yaitu Isa Wahyudi, S.Psi, M.Psi (Forkom Pokdarwis), Nofita Sari, M.Sc (Akpartel Ganesya), Abdullah Qusyairy, SS. (HPI), Samsul Muarif, SE. (MTC), Ir. Dadang S Yusuf (Garuda Airline) dan Noordin Djihad (Media).
Disampaikan Walikota Malang, Sutiaji, dalam sambutannya mengingatkan kembali terkait Tri Bina Cita Kota Malang sebagai Kota Pendidikan, Pariwisata dan Industri.
Menurutnya, sampai saat ini industri kreatif di Kota Malang sangat luar biasa. Begitu pula dengan potensi pendidikan dan wisata budaya. Dimana wisata heritage menjadi salah satu wisata andalan yang belum tentu dimiliki daerah-daerah lain.
“Kita perlu berbangga dengan Tri Bina Cita di sini. Di kota lain belum tentu ada, di sini sudah ada. Salah satu di antaranya adalah pariwisata, yang sekarang menjadi primadona pendapatan negara,” ungkap orang nomor satu di Kota Malang itu.
Untuk memaksimalkan apa yang menjadi komitmen tersebut, Walikota Sutiaji meminta kepada Tim BPPD Kota Malang untuk fokus terhadap pengelolaan dan penguatan basis data pariwisata.
“Saat ini kita sedang disadarkan bahwa pemilik data itu penguasa. Data itu tentu harus ada kesiapan dari kita, bagaimana kita bisa mengolah data itu, menyajikan data itu, terlebih data itu harus aktif terus. Tantangan ke depan harus ada data base tentang potensi pariwisata di Kota Malang yang terus ter-updating,” tegasnya.
Berbagai Pertunjukan Seni Meriahkan Gelaran Festival Pesona Rampal Celaket
Senada, Kepala BPPD Jawa Timur, Dwi Cahyono, mengingatkan terkait pentingnya penyediaan data sebagai pertimbangan untuk membuat kebijakan.
“Penyediaan data itu penting sekali, jangan sampai salah. Siapa saja yang berkunjung ke Kota Malang, dari daerah mana, berapa jumlahnya, umurnya, segala macam data dibutuhkan. Kalau itu salah, kebijakan yang lahir akan menjadi salah juga,” ucap Dwi.
Sementara itu usai dilantik, Ketua Tim BPPD Kota Malang Drs. Hariadi memaparkan beberapa langkah yang akan dijalankan BPPD sebagai unsur kebijakan.
Langkah pertama adalah melakukan mapping dan riset agar diperolah data akurat kunjungan wisata Kota Malang. Kedua mengembangkan sistem promosi wisata yang integral. Ketiga, mempromosikan wisata yang menjadi unggulan kota Malang sesuai visi misi Walikota Malang. Ke empat, mengintegeasikan wisata berbasis ekonomi kreatif.
“Langkah ke lima dan ke enam yaitu melakukan kolaborasi dengan asosiasi dan pelaku wisata untuk promosi wisata, serta segera membentuk unsur pelaksana BPPD,” pungkasnya. (ANC)
