ITS Siap Berkolaborasi dengan Balitbang Kemenhub Rancang ART Surabaya

ITS Siap Berkolaborasi dengan Balitbang Kemenhub Rancang ART Surabaya
(Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng (kiri) bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Dr Emil Elestianto Dardak (tengah) dan Kepala Balitbang Kemenhub Umar Aris saat berdiskusi. Photo Courtesy : Ist/Humas ITS)
Rolasnews.com – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sedang merencanakan penyelenggaraan moda transportasi Autonomous Rail Rapid Transit (ART).

Berlangsung di Gedung Rektorat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Kamis (27/5), dilaksanakan pertemuan antara ITS dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan (Balitbanghub) Kemenhub untuk membahas kajian penelitian terkait implementasi ART atau yang pada kajian ini disebut Trem Otonom di Kota Surabaya dan sekitarnya.

Ketua Tim Penelitian ART Kota Surabaya Ir Hera Widyastuti MT PhD menerangkan bahwa ART sendiri merupakan salah satu jenis angkutan kereta perkotaan baru yang menggunakan ban karet dan marka di sepanjang jalan, berbeda dengan rel kereta api pada umumnya.

Read More

“Trem ini akan berjalan pada lintasan yang autonomous dengan dilengkapi Global Positioning System (GPS) dan sensor,” papar dosen Departemen Teknik Sipil ITS ini.

Menurut Hera, tim yang terbentuk untuk menjalankan arahan Peraturan Presiden (Perpres) No. 80 Tahun 2019 di bawah Balitbanghub ini telah merencanakan tiga alternatif trase sebagai rute perjalanan ART.

Adapun rute tersebut meninjau dari instruksi Perpres, yakni melewati Pelabuhan Kamal, Stasiun Bangkalan, dan Stasiun Surabaya Pasar Turi.

“Salah satunya, dimulai dari Pasar Turi kemudian melewati Jembatan Suramadu dan kembali lagi ke Pasar Turi,” terangnya.

Rencana rute Trem Otonom ART Surabaya
(Rencana rute Trem Otonom hasil rancangan Tim Penelitian ART Surabaya. Photo Courtesy : Ist/Humas ITS)

Akan tetapi, lanjut Hera, rute tersebut belum sampai pada tahap fiksasi dan masih memungkinan untuk digabungkan dengan rute lain yang bisa terhubung ke Sidoarjo. Dosen pengampu Laboratorium Transportasi dan Material Perkerasan Departemen Teknik Sipil ITS tersebut mengungkapkan bahwa masih terdapat kemungkinan rute untuk berkembang melewati jalur lain dengan mempertimbangkan geometrik dan permintaan masyarakat.

Kepala Balitbanghub, Umar Aris, menjelaskan bahwa telah dilakukan studi secara komprehensif dalam kerangka regulasi perencanaan Trem Otonom ini. Dalam hal ini, telah dibahas mengenai aspek teknis, keterjangkauan, dan ekonomis.

“Seterusnya, studi lebih lanjut akan membahas mengenai aspek implementasi, termasuk di antaranya adalah rute perjalanannya sesuai arahan pemerintah daerah,” ungkapnya pada kunjungan ke ITS dalam rangka pengembangan kolaborasi studi transportasi yang komprehensif, khususnya di Kota Surabaya tersebut.

Cinderamata Rektor ITS ke Kapala Balitbang Kemenhub
(Penyerahan tanda mata dari Kepala Balitbanghub Umar Aris (kanan) kepada Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng atas kerja sama yang terjalin. Photo Courtesy : Ist/Humas ITS)

Rekomendasikan Kebijakan Transportasi, Balitbanghub Gandeng 4 PTN

Turut hadir pula Wakil Gubernur Jawa Timur Dr Emil Elestianto Dardak yang mencontohkan bahwa rute perjalanan dapat dimulai sampai daerah Menganti yang masuk dalam wilayah Kabupaten Gresik karena sudah terkoneksi dengan Surabaya Barat.

“Pemerintah daerah berharap rekomendasi dari kajian ini sudah bisa menentukan akan diterapkan di mana berdasarkan Perpres yang juga berkaitan dengan aglomerasi Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik,” jelas Emil.

Sementara itu, Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng mengatakan bahwa ke depannya akan dilakukan pengkajian termasuk cara pengelolaan dan revenue-nya.

Menurut Ashari, rancangan ini akan disesuaikan dengan rencana yang sudah ada seperti halnya rute desain Utara-Selatan dan Barat-Timur. “Rancangan awal dari ITS, selanjutnya tidak menutup kemungkinan untuk berkoordinasi dengan ahli terkait di lapangan,” pungkas Ashari. (TON/HUMITS)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *