Geliat Pemulihan Ekonomi Nasional di Momen Perayaan Lebaran

Geliat Pemulihan Ekonomi Nasional di Momen Perayaan Lebaran
(Peredaran uang tunai di masyarakat meningkat tajam pada momen lebaran . Photo Courtesy : Ist)
Rolasnews.com – Momen perayaan lebaran Idul Fitri baru saja berlalu. Aktivitas masyarakat kini kembali ke normal. Dari momen lebaran tersebut, terlihat ada kegairahan di masyarakat. Itu menjadi indikasi positif bahwa pemulihan ekonomi terus menggeliat.

Bukti ada kegairahan itu bisa terlihat dari peredaran uang kartal secara nasional pada lebaran tahun ini.

Seperti dilaporkan Bank Indonesia (BI), peredaran uang kartal secara nasional pada momen perayaan lebaran tahun ini mencapai Rp 145,5 triliun atau naik 41,5 persen dibandingkan dengan Lebaran 2020 sebesar Rp 109,2 triliun.

Read More

Sementara bila dilihat per provinsi, hampir di semua provinsi peredaran uang kartal naik. Kawasan Jabodetabek, misalnya, daerah itu mencatat penarikan uang kartal naik tajam hingga 61 persen dengan nilai mencapai Rp 34,8 triliun (2021) berbanding Rp 21,7 triliun pada 2020. Kenaikan yang cukup eksponensial bisa jadi lantaran aktivitas masyarakat hanya di dalam kota, akibat adanya imbauan larangan mudik bagi warga ibu kota.

Kenaikan peredaran uang kartal juga terjadi di Sumatra Selatan. Di daerah penghasil empek-empek itu tercatat mencapai Rp 3,5 triliun hingga 7 Mei 2021 berbanding Rp 2,97 triliun pada 2020.

Demikian pula dengan Nusa Tenggara Barat yang mencapai Rp 2,54 triliun pada 2021 berbanding Rp 2,04 triliun pada 2020.

Di Jawa Tengah, peredaran uang kartal juga naik 42 persen menjadi Rp22,10 triliun pada 2021 berbanding Rp 15,56 triliun pada 2020.

Itu baru dari peredaran uang kartal. Peredaran uang kartal itu juga tidak terlepas bahwa sebagian masyarakat, baik pegawai negeri sipil dan pegawai swasta telah menerima tunjangan hari raya (THR) selain masih mengalirnya bantuan sosial termasuk zakat fitrah.

Bisa jadi semua itu yang mendorong peningkatan konsumsi di masyarakat. Artinya, geliat pemulihan ekonomi sudah berada di jalurnya. Adanya peningkatan konsumsi di masyarakat telah diprediksi oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

“THR dan gaji ke-13 kepada pegawai negeri akan memperkuat daya beli masyarakat hingga Rp 151,2 triliun,” ujarnya.

Adanya situasi seperti di atas tentu menjadi kabar yang menggembirakan. Gambaran itu mencerminkan pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat.

Namun demikian, harapannya itu semua jangan membuat kita jadi lupa diri. Pemerintah diminta tetap waspada dan tetap menggalakkan testing, tracing, dan treatment (3T) terhadap COVID-19. Pasalnya, dalam beberapa kali liburan, acapkali kita mendapatkan sajian data berupa kenaikan kasus COVID-19.

Investasi, Ekspor dan Konsumsi Meningkat, Pertanda Baik Pemulihan Ekonomi

Peningkatan konsumsi di masyarakat diharapkan terus berlanjut di kuartal II-2021, sembari menjalankan program vaksinasi secara masif. Bila skenario itu benar-benar terjadi dan dijalankan dengan ketat, pertumbuhan konsumsi pada kuartal II diperkirakan bisa mencapai 4-5 persen selain mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik lagi di kuartal yang sama.

Ini sesuai dengan prediksi Menko Airlangga Hartarto, yang optimistis ekonomi Indonesia dapat tumbuh 7 persen pada kuartal II-2021, sebagaimana pernah dikemukakan Presiden Joko Widodo. (TON/*)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *