Rolasnews.com – Ribuan peserta calon mahasiswa dijadwalkan akan mengikuti pelaksanaan UTBK-SBMPTN yang digelar dalam dua gelombang pada tanggal 12 dan 26 April 2021di Universitas Brawijaya (UB).
Guna memperlancar kegiatan tersebut UB telah menyiapkan 17 gedung dengan 66 ruangan sekaligus mempersiapkan protokol kesehatan yang ketat mengingat pelaksanaan UTBK-SBMPTN digelar di masa pandemi.
Wakil Rektor Bidang Akademik UB, Prof. Dr. Aulanni’am, drh., DES, mengatakan total ada 17.204 peserta dengan rincian saintek sebanyak 8.526, soshum 7.935, dan campuran 743 yang akan mengikuti UTBK-SBMPTN di UB.
Para peserta ini nantinya akan menempati 17 gedung milik UB yakni gedung Fakultas Kedokteran, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unit TIK Gedung Rektorat, serta Gedung Inbis.
“Pelaksanaan UTBK di UB menggunakan ruangan sendiri dan tidak meminjam gedung dari perguruan tinggi lain. Hal ini tentunya sangat efisien dari segi biaya,” tuturnya.
Selain mempersiapkan ruangan, ia menambahkan, UB menyediakan 1275 komputer per sesi dan 10 persen komputer cadangan untuk memperlancar pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2021.
Lebih lanjut, dari segi protokol kesehatan, perempuan yang pernah meraih gelar ilmuwan terbaik se Indonesia tersebut mengatakan, setiap ruangan serta kelengkapan ujian yang digunakan disterilisasi terlebih dahulu dengan melakukan penyemprotan disinfektan.
“UB juga mengatur jarak tempat duduk 1,5 meter antar peserta, menyediakan masker, sarung tangan, dan face shield cadangan. Pengawas dan panitia yang bertugas juga harus sudah mengikuti protokol kesehatan seperti sudah di vaksin atau menjalani rapid test,” jelasnya.
Berikan Pemahaman, Universitas Brawijaya Sosialisasikan Mekanisme Penerimaan Mahasiswa Baru 2021
Sementara itu ketua Satgas COVID-19 UB, Prof. Dr. dr. Sri Andarini, M.Kes, memastikan ruangan tes memiliki sirkulasi udara yang baik, dan untuk meminimalisir kontak fisik, sebelum memasuki ruangan tes, dan pada saat istirahat, antrian peserta akan diatur agar tidak bergerombol. Screening untuk peserta dilakukan dengan mengecek suhu tubuh dengan thermo gun.
“Apabila ada yang batuk, pilek, atau sakit, kami sudah menyiapkan ruang isolasi di tiap fakultas tempat diadakannya tes UTBK. Sehingga mereka tetap bisa mengikuti tes,” jelasnya.
UB juga menyediakan tim kesehatan dan ambulans, bekerjasama dengan Klinik UB. Jadi jika ada peserta yang memerlukan bantuan medis akan dijemput dengan ambulans dan dibawa ke Klinik UB.
“Sementara itu untuk alur masuk dan keluar kampus juga dibedakan untuk menghindarkan kemacetan. Jika peserta mengalami kesulitan mencari lokasi, disediakan petugas untuk mengantar peserta sampai lokasi tes menggunakan shuttle bus,” pungkasnya. (ANC)