Rolasnews.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang terus melakukan sosialisasi penggunaan Quick Response code Indonesia Standard (QRIS) guna meningkatkan angka transaksi digital. Terlebih kondisi pandemi yang hingga saat masih belum mereda, membuat transformasi digital menjadi semakin penting terutama dari sisi pembayaran.
Kepala KPwBI Malang, Azka Subhan Aminurridho mengatakan, saat ini di wilayah kerja KPwBI Malang yang meliputi 7 kota/kabupaten (Kota dan Kab. Malang, Kota dan Kab. Pasuruan, Kota dan Kab. Probolinggo, dan Kota Batu) peningkatan jumlah merchant QRIS sangat signifikan, yakni sebesar 360,02 persen, dari 31 ribu merchant di 2019 menjadi 140 ribu di awal tahun 2021. Jumlah merchant terbanyak adalah Kota dan Kabupaten Malang sebanyak 110 ribu.
“Sebarannya ada di Kota Malang dan Kabupaten Malang sekitar 70-80 persen. Sisanya 20-30 ada di lima kabupaten kota lainnya. Artinya untuk di daerah luar Malang Raya memang harus ditingkatkan penetrasinya. Salah satu caranya dengan melakukan sosialisasi kepada Perusahaan Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) Bank maupun non Bank,” ujarnya usai membuka acara sosialisasi di hotel Aria, Selasa (2/3).
Menurutnya, ada 18 PJSP Bank dan 5 PJSP Non Bank yang diundang untuk mengikuti acara sosialisasi hari ini. Melalui mereka-mereka inilah yang nantinya akan menawarkan ke berbagai pengusaha, UMKM, merchant, oulet, untuk melakukan transaksi digital menggunakan QRIS.
BI Gencarkan Transaksi Non Tunai untuk Mitigasi Penularan COVID-19
Selain itu, ditambahkan Azka, guna mensukseskan pencapaian target go 12 juta merchant QRIS tahun 2021, Bank Indonesia juga telah berkolaborasi dengan Pemerintah, dan Industri yaitu ASPI dan PJSP dengan cara public awareness campaign melalui berbagai media baik media massa maupun media sosial (medsos).
Misalnya melalui medsos influencers yang memiliki banyak followers, Tiktok, Instagram, Facebook, WAG, media cetak grassroot, serta menjadikan Kepala Daerah sebagai role model.
“Pencapaian 12 juta merchant QRIS di 2021 ini memiliki sasaran untuk meningkatkan akseptasi QRIS di sisi merchant (supply), sekaligus penggunaan QRIS di sisi pengguna (demand). Sehingga mempercepat akseptasi QRIS untuk mengurangi dormant merchant QRIS atau merchant QRIS yang tidak aktif,” pungkasnya. (ANC)
