Forkopimda Jatim Buka TMMD ke-110 di Bojonegoro.

Forkopimda Jatim Buka TMMD ke-110 di Bojonegoro.
(Wagub Emil Dardak, bersama Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim, membuka TMMD ke-110 di Bojonegoro, Selasa (2/3). Photo Courtesy : Ist)
Rolasnews.com – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak bersama Pangdam V Brawijaya, Mayjend TNI Suharyanto, dan Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta, Selasa (2/3) membuka TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-110, Tahun Anggaran 2021, di Pendopo Malowopati, Kabupaten Bojonegoro.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Bupati Bojonegoro, Forkopimda Kabupaten Bojonegoro, Pejabat Utama Kodam V Brawijaya, dan Pejabat Utama Polda Jatim.

“Kami yakin bahwa ini adalah satu semangat. Jangan kita selalu berfikir kenapa tidak bisa, tetapi kita berfikir Insyaallah bisa. Kita tidak mengincar semua harus perfect, tetapi semua harus lebih baik. Kita melangkah lebih baik,” ucap Wagub Emil dalam sambutannya.

Read More

Sementara Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suharyanto, memaparkan, hari ini telah dilakukan secara serentak pembukaan TMMD di beberapa wilayah di Jawa Timur. Selain di Bojonegoro ada di Bondowoso, Sumenep, dan Pacitan.

Bojonegoro dianggap tempat yang strategis, disamping anggarannya juga yang paling besar nilai proyeknya. Sehingga sebagai penghargaan maka Forkopimda Jatim hadir secara langsung.

“TMMD ini biasanya selalu diprogramkan kerja sama sinergitas, antara TNI, Polri dan Pemerintah Daerah, serta unsur stakeholder terkait di wilayah,” ujar Pangdam Suharyanto.

Dulu namanya ABRI Masuk Desa, jelasnya. Setelah Polri berpisah, namanya menjadi TMMD. Meski demikian, pelaksanaannya di lapangan sesungguhnya tidak berubah. Masih dilaksanakan oleh personil TNI dan personil Polri, serta pemerintah daerah.

TNI-Polri membangun daerah
(Meski berubah nama, namun peran TNI Polri sangat besar dalam membangun daerah. Photo Courtesy : Ist)

Kunjungi KTS Maspati, Pangdam V/Brawijaya dan Kapolda Jatim Beri Motivasi Warga Perangi COVID-19

“Ini perlu saya sampaikan, jangan sampai kesannya ini seolah-olah adalah program Tentara Nasional Indonesia semata, begitu. Jadi tidak, sejak dari dulu sejak dibentuk pada tahun 1980 itu namanya ABRI masuk desa,” tegasnya.

Lebih lanjut Pangdam V Brawijaya menegaskan, perencanaan TMMD ini dilakukan dari bawah ke atas. Diharapkan sasaran fisik yang susah dikerjakan oleh pemerintah daerah, karena terpencil dan anggaran terbatas, selebihnya bisa dikerjakan oleh TMMD. (DNA)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *