Rolasnews.com – Di tengah ramainya perburuan game konsol PS5 di pasaran, Sony malah khawatir kehabisan stok barang. Raksasa elektronik asal Jepang itu mengungkapkan mereka saat ini tengah berkutat dengan masalah kurangnya chip komputer untuk PS5.
Hari Rabu kemarin, Sony menyatakan bahwa pihaknya harus bersaing dengan berbagai perusahaan besar lain demi mendapatkan semikonduktor yang digunakan untuk membuat PS5. Beberapa perusahaan tersebut di antaranya adalah produsen otomotif dan smartphone.
“Sulit bagi kami untuk meningkatkan produksi PS5 di tengah terbatasnya semikonduktor dan komponen lainnya,” kata kepala keuangan Sony, Hiroki Totoki, dalam jumpa pers.
Terlepas dari masalah produksi, dikutip dari otoplasa.co, Sony menyatakan telah menjual 4,5 juta konsol PS5 sejak peluncurannya November hingga akhir Desember lalu. Jumlah penjualan itu sama dengan saat PlayStation 4 diluncurkan pada kuartal pertama tahun 2013 silam.
Dari sisi target, perusahaan mengatakan berada di jalur yang tepat untuk mencapai penjualan sekitar 7,6 juta PS5 di akhir Maret mendatang. Hanya saja, problem keterbatasan semi konduktor mungkin akan jadi kendala “memenuhi permintaan pasar yang sangat tinggi”.
Demand Tinggi Selama Pandemi, Sony Genjot Produksi PS5
Sebagai informasi, Sony PS5 dibanderol US$ 499. Namun sejak pre-order terjual habis hanya dalam beberapa jam bulan September tahun lalu, tak sedikit yang akhirnya terpikir untuk mencari keuntungan berlipat. Hukum supply & demand berlaku di sini.
Karena banyak yang memburunya, game konsol super canggih ini mulai di-reseller via online dengan harga naik gila-gilaan. Para “tengkulak” amatiran menawarkan PS5 seharga ribuan dolar di eBay begitu game konsol ini resmi dipajang di toko-toko besar di seluruh dunia. (*)