Tutup Tahun 2020, Pemkot Malang Resmikan 3 Mega Proyek Pembangunan

Tutup Tahun 2020, Pemkot Malang Resmikan 3 Mega Proyek Pembangunan
(Pemkot Malang bersama jajaran Forkopimda Kota Malang meresmikan Fly Over Kedungkandang. Photo Courtesy : ANC/Rolasnews)
Rolasnews.com – Mengakhiri tahun 2020, tiga mega proyek pembangunan Pemerintah Kota Malang akhirnya rampung dibangun dan siap difungsikan setelah secara langsung diresmikan oleh Walikota Malang Sutiaji bersama jajaran Forkopimda. Tiga mega proyek tersebut yakni Jembatan atau Fly over Kedungkandang, Islamic Center dan mini Block office.

Peresmian diawali dengan meresmikan Fly Over Kedungkandang yang menelan biaya anggaran dari APBD Kota Malang sebesar Rp 51,6 milyar. Fly Over Kedungkandang sisi atas memiliki panjang 330 meter dengan lebar 14 meter dan rampung dikerjakan 245 hari.

Sutiaji menjelaskan, pembangunan Fly Over Kedungkandang dilandasi atas dasar kepentingan masyarakat dimana sebelum adanya fly over, lalu lintas di lokasi tersebut kerap mengalami kemacetan. Tidak hanya menyelesaikan persoalan kamacetan, dibangunnya fly over Kedungkandang juga diharapkan bisa membantu meningkatkan Perekonomian masyarakat.

Read More

“Setelah Fly Over Kedungkandang selesai dibangun, diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup msyarakat sekaligus perekonomian yang ada di wilayah Kedungkandang khususnya, dan wilayah kota Malang pada umumnya,” ucapnya, Rabu (30/12).

Walikota Tinjau Islami Center
(Walikota Malang mengunjungi Islamic Center. Photo Courtesy : ANC/Rolasnews)

Berlanjut ke lokasi mega proyek selanjutnya, Sutiaji bersama Forkopimda meresmikan bangunan tahap awal Islamic Center, yang telah menelan dana APBD Kota Malang, senilai Rp 53 milyar. Pembangunan tahap awal Islamic Center, memiliki dua lantai dengan luas keseluruhan bangunan gedung seluas 10.498,37 meter persegi yang rampung dikerjakan selama 270 hari.

“Dalam membangun sesutu, kita tidak boleh hanya memikirkan bagaima membangunya saja, tetapi bagaimana memanfaatkan bangunan tersebut,” ujarmya.

Karenanya menurut Sutiaji, diperlukan  re-siteplan di wilayah Islamic Center.

“Gedung ini nantinya bisa ditempati instansi maupun lembaga-lembaga yang belum memiliki kantor ataupun kondisi gedung kantornya yang kurang representatif. Seperti MUI, FKU, Baznas, maupun Koramil dan Polsek Kedungkandang,” sebutnya.

Penandatangan prasasti
(Penandatangan prasasti oleh Walikota Malang, Sutiaji. Photo Courtesy : ANC/Rolasnews)

Dukung Sektor Industri dalam Pembangunan Daerah, ITS Tandatangani MoU dengan Pemkot Malang

Terakhir, mega proyek pembangunan senilai Rp 45 milyar yang diresmikan Sutiaji yakni mini Block Office. Disebutkan, bangunan mini Block Office berupa dua buah gedung berwarna putih yang masih berada di area Balaikota Malang ini masing-masing memiliki 4 lantai dengan luas 1.692 meter persegi dan 2.309 meter per segi, serta gedung penghubung, seluas 721,35 meter per segi.

Peresmian mini block office
(Meresmikan mini Block Office. Photo Courtesy : ANC/Rolasnews)

Menurut Sutiaji, pembangunan mini Block Office tersebut ditujukan guna meningkatkan layanan kepada masyarakat serta mengurangi kegiatan rapat di luar.

“Kalau biasanya rapat dilakukan di hotel, sekarang cukup di sini aja karena sudah ada ruangan rapat juga. Nanti ada 4 OPD yang akan menempati mini Block Office yaitu BAPPEDA, BKPSDM, BPKAD dan Satpol PP, ” terangnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, mengaku sangat mengapresiasi Pemkot Malang yang telah mampu menyelesaikan tiga mega proyek pembangunan tersebut meskipun berada di tengah kondisi pandemi.

“Walaupun diawal-awal sempat terjadi dinamika luar biasa tapi dengan tidak banyak berdebat baik eksekutif maupun legislatif. Semua mendukung proyek ini berjalan, asalkan protokol COVID-19 dilaksanakan, dan akhirnya tiga proyek pembangunan ini bisa terselesaikan dengan baik,” tuturnya. (ANC)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *