Angkat Kearifan Lokal, Film 18 KM Bukti Arek Malang Tetap Kreatif di Tengah Pandemi

Angkat Kearifan Lokal, Film 18 KM Bukti Arek Malang Tetap Kreatif di Tengah Pandemi
(Ki-ka : Oneng Sugiarta (penulis naskah), Kiki Indah Permata (produser), Irfan Zahri dan Ruli Suprayugo (sutradara) menjelaskan terkait film 18 KM. Foto : ANC/Rolasnews)
Rolasnews.com – Film pendek berjudul ’18 KM (Malang Batu, Kalau Masih Sayang Pasti Bertemu)’ resmi di putar secara perdana kemarin malam bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2020 di ATRIA Hotel Malang. 

Film persembahan PT Kian Mulia Dua Puluh Tujuh yang diproduksi Oneng Sugiarta Entertaiment tersebut dibintangi oleh Bintang Halilintar yang berperan sebagai tokoh utama pria bernama Lanang. Sedangkan tokoh utama wanita Janetta, diperankan oleh Elizabeth Jennifer.

Berlatar belakang Kota Batu dan Malang, film berdurasi 18 menit tersebut menyajikan sebuah cerita sederhana yang mudah dicerna alur ceritanya. Mengangkat kearifan lokal dengan menggunakan bahasa sehari-hari, bahasa Indonesia dan bahasa Jawa, membuat para pemain yang terlibat didalamnya dapat dengan mudah menghafal setiap naskah yang disodorkan.

Read More

Penulis naskah Oneng Sugiarta menceritakan, Film 18 KM (Malang Batu, Kalau Masih Sayang Pasti Bertemu) mengisahkan tentang seorang mahasiswa bernama Lanang yang memiliki cita-cita sebagai pengusaha cafe dan ingin memiliki hubungan yang serius dengan seorang mahasiswi bernama Janetta. Bahkan karena keseriusannya terhadap Janetta, Lanang sempat berkeinginan untuk pindah ke Jakarta menyusul Janetta yang terpaksa harus menemani orangtuanya berdinas di Jakarta.

Namun keinginan Lanang untuk pindah tersebut tidak di dukung orangtuanya, yang berharap agar Lanang tetap tinggal di kota Batu dan tetap meneruskan kuliahnya.

Diakhir cerita, Lanang kemudian bertemu kembali dengan Janetta dan menjalin hubungan hingga ke jenjang pernikahan, meskipun ternyata itu hanya sekedar mimpi.

Penonton Film 18 KM
(Penonton menyaksikan salah satu adegan Lanang dan Janetta di film 18 KM (Malang Batu, Kalau Masih Sayang Pasti Bertemu), Hotel ATRIA Malang, Rabu malam (28/10). Foto : ANC/Rolasnews)

“Sementara judul 18 KM itu sebenarnya adalah jarak rumah saya ke Batu, yang kemudian dalam film ini diterjemahkan sebagai jarak antara rumah Lanang dengan kampusnya,” jelas Oneng..

Lebih lanjut, sebagai produser, Kiki Indah Permata, menyebutkan, pesan yang ingin disampaikan dari Film 18 KM sebenarnya adalah jika seseorang menginginkan sesuatu, jangan jangan hanya bermimpi saja, tapi juga musti berusaha dan bergerak meskipun harus dikerjakan di masa pandemi.

“Bayangkan, ketika dalam kondisi pandemi dimana semuanya serba terbatas, tapi rekan-rekan dari tim 18 KM tetap semangat untuk berkarya meskipun awalnya hanya bermodal nekat. Tapi ternyata film yang dihasilkan layak untuk diputar dan ditonton,” sebutnya.

“Kami juga dari PT Kian Mulia 27 yang bergerak di bidang psikologi kesehatan mental, sangat mengapresiasi teman-teman pekerja seni, insan kreatif kota Malang dan Batu yang masih mau berkarya di masa pandemi,” tandasnya.

Walikota Sutiaji Apresiasi Album Perdana Aviwkila ‘Lahir’

Sementara itu, sutradara Film 18 KM, Ruli Suprayugo dan Irfan Zahri, menjelaskan penggunaan Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia ditujukan untuk lebih mendekatkan dengan orang-orang yang menjadi target utama dari film ini. Terlebih, para pemain merupakan anak-anak muda yang tinggalnya di Malang dan Kota Batu.

“Sebenarnya di naskahnya sendiri banyak Bahasa Indonesia. Tapi karena para pemain lebih nyaman menggunakan Bahasa Jawa, jadi hasil akhirnya 90 persen bahasa yang dipakai dalam film ini adalah Bahasa Jawa, ” ungkapnya.

Para pemain FIlm 18 KM
(Para pemain film 18 KM (Malang Batu, Kalau Masih Sayang Pasti Bertemu) Foto : ANC/Rolasnews)

Hal ini diamini Bintang dan Elizabet, selama memerankan Lanang dan Janetta menurut mereka tidak banyak kendala yang dihadapi. Terutama dalam menghafal naskah karena dialognya Bahasa jawa yang biasa dipakai sehari-hari.

“Tidak banyak kendala sebab dialognya kebanyakan memakai Bahasa Jawa,” akunya.

Selain dua pemeran utama tersebut, Film 18 KM juga melibatkan beberapa pemain yakni Yunna Amora sebagai Yunna, Atika Soekarno sebagai Hartini (Ibu dari Lanang) dan Bayhakky Novanda sebagai Kasdi (Bapak dari Lanang).

Saat ini Film 18 KM sudah dapat disaksikan di chanel Youtube Oneng Sugiarta Entertaiment dan telah mendapatkan tawaran untuk melakukan road show keliling Jawa Timur. (ANC)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *