Terapkan Prokes, Calon Siswa SMK PGRI 3 Malang Ikuti Cek Fisik SBB jalur Reguler

Terapkan Prokes, Calon Siswa SMK PGRI 3 Malang Ikuti Cek Fisik SBB jalur Reguler
(Cek fisik seperti cek kesehatan penglihatan menjadi proses yang wajib diikuti calon siswa SMK PGRI 3 Malang. Foto : ANC)
Rolasnews.com – Ratusan calon siswa SMK PGRI 3 Malang (Skariga) sejak hari Senin kemarin hingga hari Kamis mendatang menjalani tahapan cek fisik sebagai salah satu persyaratan Seleksi Siswa Baru (SSB) jalur reguler tahun ajaran 2020.

Ketua Pelaksana SSB SMK PGRI 3 Malang sekaligus Waka Kesiswaan, Adhy Ariyanto ST MT, mengatakan, selain tes matrikulasi online, cek fisik juga wajib dilakukan sebagai syarat penerimaan siswa baru.

“Sistem penerimaan mahasiswa baru di kami tidak melihat nilai rapot selama di SMP. Tapi yang kita ambil adalah nilai dari tes matrikulasi secara online dan cek fisik,” sebutnya saat ditemui di SMK PGRI 3 Malang, Selasa (30/6).

Read More

Meski demikian, pelaksanaan cek fisik tetap dilakukan sesuai dengan Protokol Kesehatan (Prokes) COVID-19.

Disampaikan Adhy, idealnya di luar pandemi, pelaksanaan cek fisik dalam satu hari bisa dilakukan pada kurang lebih 300 siswa. Tapi untuk saat ini karena ada pandemi, cek fisik dilakukan selama empat hari karena menyesuaikan dengan prokes agar tidak terjadi kerumunan.

“Untuk pelaksanaan cek fisik, kami sediakan 3 ruangan dimana per ruangan akan memeriksa 10 anak tiap sesi. Jadi setiap sesi totalnya ada 30 anak yang di cek fisik. Sehingga kalau di total, ada 90 calon siswa yang kita cek fisik setiap harinya,” jelasnya.

“Jadi kalau kita asumsikan mulai Senin sampai Kamis kegiatan cek fisik baru akan selesai,” imbuhnya.

Menurutnya, tahapan cek fisik dilakukan selama kurang lebih hanya 10-15 menit, meliputi validasi data, pengecekan buta warna atau tidak, pengecekan lingkar kepala, tinggi badan, berat badan, pengecekan pendengaran, pengecekan mata, dan pengecekan tindik tato.

Cek Tindik Tato
(Cek tindik tato. Mereka yang kedapatan memiliki tato tidak akan diterima di SMK PGRI 3 Malang. Foto : ANC)

“Proses pemeriksaan kami lakukan secara cepat, tapi tetap tidak meninggalkan protokol kesehatan sehingga satu anak hanya membutuhkan waktu pengecekan fisik antara 10-15 menit,” ujarnya.

Terkait cek fisik yang dilakukan sebenarnya dititik beratkan pada tindik tato dan buta warna. Bagi calon siswa yang didapati pada tubuhnya tindik tato, maka dipastikan mereka tidak akan diterima.

Ketua UTBK-SBMPTN UM Optimis Pelaksanaan Ujian Berjalan Sesuai Protokol Kesehatan

Sedangkan bagi calon siswa yang menderita buta warna, akan diarahkan agar mengganti pilihan jurusannya ke jurusan yang tidak mempersyaratkan buta warna atau tidak, yaitu teknik pengelasan, teknik permesinan, rekayasa perangkat lunak serta penjualan online.

Adhy Ariyanto
(Ketua Pelaksana SSB SMK PGRI 3 Malang, Adhy Ariyanto. Foto : ANC)

“Kita sampaikan kepada orangtuanya bahwa anak mereka buta warna, dan kita arahkan untuk memilih jurusan yang bisa menerima siswa buta warna. Tapi kalau mereka tetap tidak mau pindah jurusan dan tetap memilih jurusan sesuai kkeinginanya, maka orangtua harus mengisi surat pernyataan yang menyatakan bahwa sekolah tidak mempunyai kewajiban menyalurkan pekerjaan sesuai dengan jurusan yang dipilih,” ungkapnya.

Adhy Ariyanto menambahkan, total sampai hari ini pukul 09.30 jumlah calon siswa yang telah melakukan cek fisik sekitar 153. Sedangkan untuk hasil pengumumannya bisa diakses secara online di masing-masing akun pribadi calon siswa pada tanggal 3 Juli 2020. (ANC)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *