Rolasnews.com – Dengan tetap menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes), Pesta Demokrasi Pemilihan Dekan (Pildek) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) Periode 2020–2024 kembali digelar. Uniknya panitia pemilihan juga menyiapkan satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) Drive Thru sebagai salah satu alternatif pelaksanaan Pildek dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Ketua panitia pemilihan dekan Fisip UB 2020, Juwita Hayuning Prastiwi, mengatakan pada TPS Drive Thru terdapat panitia yang bertugas membawa kertas suara dan kotak suara untuk diserahkan pemilih. Sehingga pemilih tidak perlu keluar kendaraan untuk melakukan pencoblosan.
“Kemudian untuk menjaga kerahasiaan dalam memilih, panitia akan meminta pemilih yang membawa mobil agar menutup jendela mobil ketika melakukan pencoblosan. Sedangkan bagi pengendara motor, telah disiapkan bilik suara khusus agar saat pencoblosan tidak terlihat,” jelasnya di lokasi pemilihan, Selasa (30/6).
Bagi pemilih yang terdaftar di TPS Drive Thru, diwajibkan untuk melakukan pendaftaran terlebih dulu dengan cara mengisi google form dari panitia Pildekan yang disampaikan sejak kampanye terbuka hingga sehari sebelum dilaksanakannya pencoblosan. Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) pada TPS Drive Thru tercatat sebanyak 20 pemilih.
Selain TPS Drive Thru, panitia juga menyediakan dua TPS konvensional dimana telah disediakan sarung tangan, masker, hand sanitizer dan face shield.
Lebih lanjut Juwita memaparkan, berdasarkan Peraturan Rektor Nomor 3 tahun 2020, terdapat 3 tahapan pemilihan dekan di lingkungan UB. Mulai dari tahapan penjaringan, tahapan pertimbangan oleh senat fakultas masing-masing dan tahapan penetapan calon dekan menjadi dekan oleh rektor.
“Saat ini panitia sedang menjalankan tahapan penjaringan. Jadi pemungutan suara tetapi di tingkatan akar rumput dimana yang memilih adalah dosen dan perwakilan tenaga kependidikan,” sebutnya.
“Total DPT ada 164 orang dengan rincian 161 orang dosen dan 3 orang pejabat struktural dari unsur tenaga kependidikan,” imbuhnya.
Selanjutnya ada lagi pemungutan suara di tingkatan senat fakultas di tahap pertimbangan. Pada tahap pertimbangan ada dua kegiatan pleno.
Pleno pertama masing-masing calon dekan akan menyampaikan visi programnya di hadapan senat pada tanggal 1 Juli. Kemudian pada tanggal 3 Juli, senat akan melaksanakan pemungutan suara di internal senat.
“Setelah itu tinggal senat membawa hasil pemungutan suara di akar rumput maupun pemungutan suara di tingkatan senat untuk disampaikan kepada rektor. Nanti rektor yang akan memutuskan siapa yang akan menjadi dekan,” terangnya.
Peduli Kesehatan Karyawan dan Mahasiswanya, ITN Siapkan Bilik Disinfektan Losipka
Sementara itu disampaikan ada beberapa persyaratan agar bisa menjadi calon dekan. Pertama adalah seorang PNS, sehat rohani dan jasmani, telah menjadi pejabat struktural minimal 2 tahun dan minimal jabatan fungsionalnya adalah lektor kepala.
“Sebenarnya ada 3 bakal calon yang memenuhi syarat pemilihan dekan. Namun dari 3 bakal calon yang kami kirimi berkas pencalonan, hanya ada dua orang yang mengembalikan berkas pencalonan, yaitu Dr. Sholih Mu’adi, SH., M.Si selaku calon dekan nomor urut 1 dan Anang Sujoko, S.Sos., M.Si., D.COMM selaku calon dekan Nomor urut 2,” ujarnya.
Sementara itu Rektor UB, Nuhfil Hanani, meminta agar pertarungan demokrasi untuk menjadi dekan Fisip bisa berjalan lancar dan damai.
“Mendukung boleh, tapi jangan sampai mencela,” tuturnya. (ANC)