Peduli Kesehatan Karyawan dan Mahasiswanya, ITN Siapkan Bilik Disinfektan Losipka

Sambut New Normal, ITN Siapkan Bilik Disinfektan Losipka
(Rektor ITN Malang mencoba bilik disinfektan Losipka. Foto : ANC)
Rolasnews.com – Mengusung semangat peduli kesehatan generasi penerus bangsa di era New Normal, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang melaunching bilik disinfektan yang diberi nama Lorong Siap Kerja (Losipka).

Losipka ini dimaksudkan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Berbeda dengan bilik disinfektan kebanyakan, selain bentuknya yang menyerupai lorong, Losipka juga dilengkapi bilik pengering sehingga penggunanya tidak perlu merasa khawatir basah pada saat melewati bilik tersebut.

Rektor ITN Malang, Dr Ir Kustamar MT, menyebutkan, keberadaan Losipka sabagai upaya untuk membangun kepercayaan dosen, mahasiswa dan masyarakat agar bisa lebih tenang dan nyaman dalam melakukan aktivitas di tengah pandemi COVID-19.

Read More

“Kenapa dinamakan Lorong Siap Kerja, karena saya ingin orang yang masuk ke lorong tersebut sudah betul-betul siap untuk bekerja. Baik itu karyawan, dosen maupun mahasiswa. Tidak perlu risih bajunya basah setelah disemprot disinfektan, karena ada teknlogi pengeringnya,” ucapnya saat melaunching Losipka di kampus 1 ITN, Selasa (16/6).

Menurutnya, secara umum Losipka bekerja secara otomatis menggunakan sensor gerak sinar yang terbagi dalam dua lorong atau bilik. Lorong pertama berfungsi untuk menyemprotkan cairan disinfektan yang sifatnya membunuh virus. Kemudian lorong kedua fungsinya untuk mengeringkan setelah terkena cairan disinfektan.

“Kalau memang ada masyarakat yang berminat dengan alat ini, kami bisa bantu membuatkannya,” ujarnya.

Dosen ITS Buat Bilik Disinfektan di Perumahan untuk Cegah Covid-19

Lebih lanjut Ketua Program Studi Teknik Mesin ITN Malang, sekaligus perancang Losipka, Aladin Eko Purkuncoro ST MT, menyebutkan bahwa bahan material yang digunakan untuk membuat rangka Losipka semua terbuat dari stainlees sehingga biaya pembuatannya lebih mahal.

“Biaya pembuatannya jika menggunakan stainlees bisa mencapai angka Rp 14 juta. Tapi jika tidak menggunakan material stainlees biayanya sekitar Rp 8-9 juta,” sebutnya.

Tampilan Losipka
(Penampilan bilik disinfektan Losipka buatan ITN Malang. Foto : ANC)

Sedangkan body bagian bawah, samping dan atas terbuat dari bahan plastik, mika dan akrilik, ia menambahkan.

Sementara terkait bahan yang digunakan untuk cairan disinfektan, Aladin mengaku berkolaborasi dengan teman-teman kimia dalam pembuatannya.

“Jadi komposisi disinfektannya, kami buat sendiri sehingga aman dalam penggunaannya. Alat ini juga sudah kita patenkan,” pungkasnya. (ANC)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *