Rolasnews.com – Seorang warga Illinois, Amerika Serikat, mencatatkan namanya di Guinness World Records (GWR). Namanya tercantum di GWR bukan karena prestasi. Melainkan karena rekor denda terbesar yang musti dibayarkannya akibat 47 tahun terlambat mengembalikan buku ke Perpustakaan Umum di negara bagian tersebut.
Emily Canellos-Simms beberapa waktu lalu mendapat tagihan denda dari Perpustakaan Umum Kewanee di Illinois.
Secara nominal barangkali angkanya tidaklah luar biasa. Namun untuk ukuran denda sebuah buku, jumlah USD 345,14 (sekitar Rp 4.9 juta) sangatlah banyak. Bahkan itu merupakan rekor denda terbesar untuk sebuah buku yang pernah ada sehingga masuk dalam GWR.
Uniknya, denda itu sebenarnya bukan murni kesalahan Canellos-Simms. Days and Deeds, sebuah buku yang berisi kumpulan puisi anak-anak, merupakan buku yang dipinjam ibunya semasa masih kecil. Buku yang tanggal pengembalian peminjamannya tertera 19 April 1955 itu, ia temukan ketika bersih-bersih di rumah ibunya.
Namun entah bagaimana, denda hanya dihitung sejak tahun 1973. Meski demikian, Canellos-Sims tetap harus membayar denda keterlambatannya selama 47 tahun. Sanksi dendanya adalah 2 sen/hari, sehingga jika diakumulasikan selama kurun waktu tersebut jatuhnya USD 345,13.
Kampus Ternama Beri Gelar Doktor Kehormatan pada Seekor Anjing
Apa yang dialami warga Illinois ini bukanlah kasus satu-satunya. Presiden pertama AS, George Washington, juga pernah meminjam buku The Law of Nations dari perpustakaan umum New York begitu ia terpilih menjadi presiden. Akan tetapi hingga akhir hayatnya, Washington tak pernah mengembalikannya. Buku tersebut baru dikembalikan oleh negara 221 tahun kemudian.