Rolasnews.com – Barangkali sudah banyak yang tahu puasa bermanfaat bagi kesehatan fisik. Namun, mungkin hanya sebagian yang tahu berpuasa ternyata juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan mental.
Berikut penjelasan ahli mengenai 7 manfaat berpuasa bagi kesehatan mental yang dirangkum dari beberapa sumber:
Mengutip penjelasan dr. Ronny Tri Wirasto, Sp.KJ, Psikiater sekaligus Ketua Program Studi Pendidikan Spesialis Ilmu Kedokteran Jiwa FKKMK UGM, bahwa berpuasa adalah salah satu cara menekan stres.
Ketika seseorang mengatur porsi makan dengan lebih baik, hal ini ikut mempengaruhi cara berpikirnya menjadi lebih teratur. Menurut Ronny, beberapa studi menunjukkan, bahwa mengurangi jumlah tertentu karbohidrat, lemak, dan lainnya selama beberapa minggu ternyata bisa meningkatkan kemampuan berpikir.
Ia juga menambahkan, cara orang mengenali stres adalah dari kemampuan berpikirnya. Ketika kemampuan berpikir baik, maka emosi bisa lebih terkendali. Sehingga, stres menjadi lebih bisa ditekan.
“Yang mengontrol emosi itu kan salah satunya kemampuan berpikir,” jelasnya.
Ronny juga menambahkan, dengan menjaga makan melalui berpuasa bisa membantu menjaga hormon kortisol yang dihasilkan kelenjar adrenal. Sehingga, stres lebih bisa ditekan.
Menurut Atika Dian Ariana, SPsi MSc, Dosen Departemen Psikologi Fakultas Psikologi UNAIR, dari segi psikologis, berpuasa bisa membantu memperbaiki mood dengan cara menekan hormon-hormon yang memicu stress.
“Di saat yang sama, hormon yang berhubungan dengan rasa bahagia itu meningkat ketika orang berpuasa,” jelas Kaprodi S1 Psikologi UNAIR tersebut.
Baca Juga :
7 Tips Sukses Diet di Bulan Ramadhan
Atika juga menambahkan, bahwa berpuasa bisa menahan segala jenis nafsu. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kontrol diri serta kepekaan sosial seseorang. Sehingga orang yang berpuasa akan terpandu untuk mengekspresikan emosi negatif dengan cara yang lebih sehat.
“Selain itu, ibadah satu ini juga dapat melatih empati kita terhadap sesama,” timpalnya.
4. Meningkatkan Rasa Puas Terhadap Diri Sendiri
Berpuasa akan melatih mental menjadi lebih kuat karena menahan kepuasan jangka pendek agar mendapatkan tujuan jangka panjang.
Berdasarkan laman Webmd, ketika seseorang berhasil puasa selama satu hari penuh, sesuai yang diajarkan Nabi, kemungkinan besar ia akan mengalami kepuasan yang luar biasa karena niatnya sejak fajar telah tercapai. Sehingga ia akan mendapat kepuasaan terdapat dirinya sendiri.
Ketika seseorang berpuasa, proses penting yang disebut autophagy dalam dirinya akan aktif. Autophagy adalah proses saat otak “membuang sampah” yang menumpuk di siang hari alias detoksifikasi otak. Sehingga berpuasa bisa membantu proses pembersihan diri, membersihkan sel-sel yang sudah tua dan rusak serta mendorong regenerasi sel yang lebih baru dan lebih sehat.
Bahkan, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa jika proses autophagy dalam diri seseorang selalu aktif, ia bisa terhindar dari beberapa penyakit otak seperti: Alzheimer, depresi, gangguan bipolar, skizofrenia, dan gangguan neuropsikiatri lainnya.
Baca Juga :
Hindari Stres dengan Menekuni Hobi
Merangkum penelitian Nutrition Research, berpuasa dapat mengurangi peradangan otak. Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa, peradangan kronis erat kaitannya dengan banyak gangguan otak, seperti: depresi, gangguan bipolar, gangguan obsesif kompulsif (OCD), skizofrenia, penyakit Alzheimer, dan banyak lagi. Sehingga, berpuasa dapat memiliki manfaat kuat untuk kesehatan otak dan kesejahteraan mental seseorang.
Mengutip penelitian Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, membatasi jam makan terbukti dapat meningkatkan daya ingat secara signifikan. Penelitian tersebut juga menyebutkan, setelah berpuasa selama 4 minggu, kinerja memori akan meningkat secara signifikan.
Penelitian lain yang dilakukan pada hewan uji juga telah menemukan bahwa puasa dapat meningkatkan pembelajaran dan memori.