Rolasnews.com – Kampung tematik Wonosari Go Green dan 3G sepakat untuk menjalin kerjasama selama 5 tahun dengan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Brawijaya (FEB UB). Hal tersebut tertuang dalam MoU yang ditandatangani bersama Rumah Prestasi 3G, Jumat (12/11/2021).
Ketua PS Kewirausahaan Jurusan Management FEB UB, Sri Palupi Prabandari, PhD, mengaku, kedatangannya ke kampung ini adalah dalam rangka membangun kerjasama yang berkelanjutan antara FEB UB dengan rumah prestasi Glintung Go Green.
“Kerjasama yang diharapkan adalah kemitraan dalam edukasi dan promosi terkait social entrepreneurship,” ujarnya.
Sebab di FEB UB sendiri terutama di program studi kerwirausanna kedepan ingin menambah jumlah mahasiswa berwirausaha. Dimana bidang wirausaha yang sekarang sedang tren ini antara lain yakni digital bisnis serta social bisnis.
Dan rumah prestasi 3G ini merupakan salah satu kampung tematik yang terbaik dan menjadi ikon di Kota Malang khususnya Bambang Irianto yang merupakan social entrepreneurship yang bisa memberikan inspirasi dan media belajar untuk para mahasiswa.
“Jadi kedepannya nanti mahasiswa kami bisa mencari ilmu di sini, mendapatkan pengalaman kerjasama serta melakukan pendampingan sekaligus berkontribusi untuk 3G,” ucapnya.
Bukan hanya itu FEB juga ingin mengembangkan apa yang sudah dilakukan pak Bambang di rumah prestasi yang selama ini sudah berjalan dengan bagus. Bersama-sama menggali potensi yang bisa diangkat bersama dengan melibatkan dosen dan mahasiswa. Apalagi di kampus FEB UB ada program merdeka belajar kampus merdeka dimana dosen dan mahasiswa boleh belajar di luar kampus.
“Jadi kami akan berkomunikasi terus dengan Pak Bambang tentang peluang-peluang 3G kedepan. Pasti kita suport terutama yang terkait dengan digitalisasi dan komersialisasi,” ujarnya.
Mahasiswa FEB nantinya juga bisa membantu menjadi marketing. Sehingga warga bisa fokus di produksinya, sedangkan mahasiswa yang nanti akan membantu terkait marketing.
Lebih lanjut, menurut Palupi, mahasiswa jika hanya diceritakan di kelas pasti masih kurang lengkap. Tapi kalau yang bercerita pelakunya langsung seperti Bambang Irianto yang sudah terbukti menjadi sosok social entrepreneur, dan mendapatkan Kalpataru ini akan membuat mahasiswa berpikir bahwa sesuatu yang sederhana jika dilakukan secara konsisten dan serius, dampaknya juga bisa besar.
“Siapa tau nanti mahasiswa kami setelah belajar disini bisa mengembangkan konsepnya Pak Bambang ini di desanya masing-masing,” ungkapnya.
Baca Juga :
Kader Lingkungan Kota Malang Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas di Rumah Prestasi 3G
Sementara itu pembina lingkungan tingkat nasional sekaligus manajer Glintung Go Green Ir. Bambang Irianto menjelaskan, sociopreneur biasanya dilakukan top down, dari atas ke bawah. Contohnya pemerintah membuat pelatihan ini pelatihan itu dalam rangka membangun sociopreneur.
Tapi kalau konsep dari 3G itu justru Bottom up dari apa yang ada, seperti gotong royong. Sehingga akhirnya bisa terbangun ekosistem lingkungan yang bagus, ekososial yang bagus dan ditunjang eko ekonomi yang bagus.
Menurutnya sebenarnya banyak ahli sociopreneur tapi top down. Apa yang dilakukan pemerintah dengan program bimteknya itu sebenarnya adalah dalam rangka membentuk sociopreneur. Sayangnya yang hadir di Bimtek biasanya hanya orang-orang itu saja.
“Kalau seperti itu maka sociopreneur tidak akan terbentuk. Tapi UB melihat apa yang ia bangun di kampung 3G itu merupakan sociopreneur bottom up yang kira-kira value editnya itu besar,” terangnya.
“Kerjasama ini nantinya akan berlaku selama 5 tahun dimana setiap enam bulan ada evaluasi dari kedua belah pihak. Apakah kerjasama ini ada manfaatnya atau tidak,” tandasnya. (ANC)