Rolasnews.com – Ribuan petugas kesehatan di seluruh Perancis dinonjobkan atau diskors sementara waktu karena belum atau menolak divaksin COVID-19.
Sebuah UU yang baru disahkan dan mulai berlaku hari Rabu lalu, mewajibkan vaksinasi bagi semua staf kesehatan, mulai dari dokter, perawat, staf kantor dan para sukarelawan.
Dikutip France 24,Tenggat waktu yang diberikan untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 sepenuhnya adalah bulan depan. Pengecualian bagi mereka yang dapat menunjukkan bukti telah pulih dari COVID-19.
Pada bulan Juli lalu, Presiden Emmanuel Marcon juga menegaskan bahwa semua petugas kesehatan yang berjumlah sekitar 2,7 juta wajib mematuhi aturan vaksinasi ini.
Kewajiban vaksinasi bagi petugas kesehatan ini pun memakan korban. Tak sedikit di antara mereka yang mbalelo dan memilih mengundurkan diri daripada divaksin.
Baca Juga :
Alasan Sama-Sama di Garis Depan, Pelacur Brazil Minta Segera Divaksin
Menteri Kesehatan Perancis, Olivier Veran, mengatakan pada hari Kamis bahwa tak kurang dari 3.000 petugas kesehatan yang terpaksa diskors tanpa diberikan gaji karena mereka belum juga disuntik vaksin dosis pertama hingga batas waktu terakhir hari Rabu pekan ini.
Meski demikian, ribuan petugas kesehatan yang diskors tersebut diperbolehkan kembali bekerja hanya setelah bersedia divaksin. Hukum Perancis memang menyatakan mereka tidak bisa dipecat. Tetapi mereka bisa diskors tanpa gaji.
Deadline yang diberikan kepada para petugas kesehatan untuk mendapatkan vaksin dosis kedua atau vaksin sepenuhnya adalah tanggal 16 Oktober 2021. (TON)
