ITN Malang Bantu Peningkatan Kapasitas Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di RW 7 Tlogomas

ITN Malang Bantu Peningkatan Kapasitas Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim di RW 7 Tlogomas
(Ki-ka: Ketua RW 7, Lurah, Rektor ITN, Ketua RT dan Ketua Tim. Credit: ANC/Rolasnews)

Rolasnews.com – Tim dosen Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, kembali melaksanakan pengabdian masyarakat usai mendapatkan dana hibah senilai Rp 483 juta melalui program Matching Fund – Kedaireka (Kedaulatan Indonesia dalam Reka Cipta) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Berbagai agenda kegiatan telah disiapkan untuk pengembangan program kampung iklim RW 7 Tlogomas Kota Malang sebagai upaya peningkatan kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

Read More

Tim dosen yang terlibat yaitu Dr. Evy Hendriarianti, ST.MMT, Dr. Hardianto, ST,MT, Dr.Ir. Lies Kurniawati Wulandari MT, Ir. Budi Fathoni ST MTA, Mohammad Reza ST.MURP, Dra. siswi Astuti MTd, Suryo Adi Wibowo ST.MT dan Dr. Eng Aryuanto Soetedjo ST MT.

Ketua tim, Evy Hendriarianti menyebutkan, lingkup kegiatan Matching Fund yang akan dilaksanakan diantaranya adalah pengembangan sistem monitoring online kualitas efluen IPAL komunal dengan data primer.

Menurutnya, selama ini belum ada pantauan terhadap efluen yang keluar kecuali jika ada yang melakukan penelitian di tempat tersebut. Sedangkan monitoring oleh Pemda tidak dilakukan secara rutin, hanya insendentil saja.

“Karenanya melalui sistem monitoring online ini setiap saat secara real time kita bisa tahu air yang keluar dibuang ke sungai itu seberapa kualitasnya,” jelasnya saat melakukan sosialisasi kepada warga di Balai RT, Minggu (12/9).

Ketua tim, Evy Hendriarianti
(Evy Hendriarianti, ketua tim ITN untuk upaya peningkatan kapasitas mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Credit: ANC/Rolasnews)

Selain itu juga ada pengembangan sistem telemetering pemantauan cuaca dan kualitas udara di lingkungan IPAL. Terlebih, RW 7 ini merupakan kampung iklim sehingga perlu dikembangkan sistem telematering cuaca dan kualitas udara yang bentuknya  mengoptimalkan IPAL Komunal dengan filtrasi dan hidroponik.

“Air yang keluar dari pengolahan IPAL sudah memenuhi baku mutu sehingga bisa dibuang ke sungai, termasuk dimanfaatkan untuk budidaya ikan dan tanaman hidroponik,” terangnya.

Berikutnya adalah pengembangan biopori di setiap RT yang ada di RW 7. Dimana di setiap RT nantinya akan dibuatkan 5 lubang biopori.

Kemudian pengembangan hidroponik berbasis masyarakat di setiap RT.

“Kami juga akan membuatkan konsep bisnis kewirausahaan hasil olahan tanaman hidroponik,” sebutnya.

Kegiatan ini semua akan berlangsung hingga bulan Desember mendatang, imbuhnya.

Baca Juga :

Bantu Kampung Hidroponik Simomulyo Surabaya, Tim KKN Abmas ITS Rancang Alat Berbasis Energi Surya

Lebih lanjut, Rektor ITN, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE, mengaku sangat mendukung apa yang dilakukan tim dosen ITN dalam memberdayakan masyarakat.

“Kami dari pihak kampus tentu sangat mendukung. Kebetulan dari pemerintah ada kompetisi hibah untuk pemberdayaan masyarakat, sehingga teman-teman dosen ikut dan berhasil mendapatkannya,” ucapnya.

Rektor ITN
(Rektor ITN, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE. Credit: ANC/Rolasnews)

Prof Lomi juga meminta kepada tim dosen yang mendapatkan hibah bisa melaksanakannya secara profesional. Karena bisa jadi tim dari kementerian akan datang memonitor untuk melihat seperti apa hasilnya.

“Jangan sampai ketika tim monitoring  datang, ternyata proposal yang diajukan tidak sesuai dengan implementasi di lapangan. Jadi teman-teman diharapkan bisa memanfaatkan dana hibah tersebut untuk terus melakukan pemberdayaan masyarakat,” tuturnya.

“Dari ITN juga akan terus melakukan pendampingan sehingga masyarakat bisa berinovasi kedepan,” pungkas Prof Lomi. (ANC)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *