Jepang Berniat Bawa Sampel Tanah dari Bulan Planet Mars pada 2029

Jepang Berniat Bawa Sampel Tanah dari Bulan Planet Mars pada 2029
(Eksplorasi penelitian di Planet Mars. Credit: CNSA via AP Photo)

Rolasnews.com – Ilmuwan badan antariksa Jepang, Kamis, mengatakan bahwa mereka berencana untuk membawa sampel tanah kembali dari wilayah Mars sebelum Amerika Serikat dan China, yang memulai misi Mars tahun lalu. Para ilmuwan itu berharap menemukan petunjuk tentang asal usul planet dan jejak kemungkinan adanya kehidupan.

Seperti diberitakan Associated Press (19/8), Badan Eksplorasi Luar Angkasa Jepang, atau JAXA, berencana meluncurkan penjelajah pada tahun 2024 untuk mendarat di Phobos, bulan Mars, untuk mengumpulkan 10 gram (0,35 ons) tanah dan membawanya kembali ke Bumi pada tahun 2029.

Read More

Perjalanan pulang yang cepat itu diharapkan menempatkan Jepang di depan Amerika Serikat dan China dalam membawa kembali sampel dari wilayah Mars meskipun dimulai lebih lambat. Demikian dikatakan manajer proyek Yasuhiro Kawakatsu dalam konferensi pers online.

Penjelajah NASA telah mendarat di kawah Mars dan mengumpulkan 31 sampel yang akan dikembalikan ke Bumi dengan bantuan dari Badan Antariksa Eropa pada awal 2031.

Sedangkan China menjadi negara kedua yang mendarat dan mengoperasikan pesawat ruang angkasa di Mars dan berencana untuk membawa kembali sampel sekitar tahun 2030.

Ilmuwan JAXA percaya sekitar 0,1% dari permukaan tanah di Phobos berasal dari Mars, dan 10 gram dapat berisi sekitar 30 butiran, tergantung pada konsistensi tanah, kata Kawakatsu.

Tomohiro Usui, profesor di Institute of Space and Astronautical Science, mengatakan tanah di Phobos kemungkinan merupakan campuran material dari bulan itu sendiri dan material dari Mars yang disebarkan oleh badai pasir.

Ia juga meyakini bahwa mengumpulkan sampel dari beberapa lokasi di Phobos dapat memberikan peluang lebih besar untuk mendapatkan kemungkinan jejak kehidupan dari Mars daripada mendapatkan tanah dari satu lokasi di Mars.

Setiap bentuk kehidupan yang mungkin berasal dari Mars akan mati karena radiasi matahari dan kosmik yang keras di Phobos, kata para ilmuwan JAXA.

Sedangkan misi NASA dan Badan Antariksa Eropa berfokus pada potensi bentuk kehidupan dan evolusi area kawah Jezero, yang diyakini sebagai danau purba.

Baca Juga :

Neil Armstrong Diabadikan Jadi Nama Fasilitas Penelitian NASA di Ohio

Dengan mempelajari sampel tanah Phobos termasuk bahan dari Mars, para ilmuwan berharap dapat mempelajari tentang evolusi biosfer Mars, kata Usui.

Ia mengatakan penelitian Jepang tentang sampel Phobos dan NASA dari lokasi tertentu di kawah Mars dapat saling melengkapi dan dapat mengarah pada jawaban atas pertanyaan seperti bagaimana kehidupan Mars, jika ada, muncul atau berevolusi dalam waktu dan tempat tertentu.

Desember lalu, penyelidikan JAXA, Hayabusa2, membawa kembali lebih dari 5 gram (0,19 ons) tanah dari asteroid Ryugu, lebih dari 300 juta kilometer (190 juta mil) dari Bumi. Misi ini merupakan pengembalian sampel asteroid pertama yang berhasil di dunia. (AZP)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *