Rolasnews.com – Pelaksanaan vaksinasi bagi siswa sekolah di Jawa Timur, hari ini mulai dilaksanakan secara serentak. Di Kota Malang, pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar diawali dengan pemberian vaksin sinovac kepada 1000 orang siswa SMA.
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, vaksinasi bagi pelajar akan ditargetkan kepada seluruh siswa yang berada di Kota Malang.
“Hari ini vaksinasi di SMA, karena rata-rata SMA sudah masuk. Sedangkan untuk SMP masih kita pilah. Tapi rata-rata SMP kelas VII sampai kelas IX yang sudah bisa divaksin,” ujarnya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi di SMAN 2 Malang, Rabu (4/8).
Menurut Sutiaji, pelaksanaan vaksinasi nantinya akan dilakukan secara bergilir pada tiap-tiap SMA/SMK. Harapannya, setelah mendapatkan vaksin,100% dari siswa sudah terbangun herd immunity-nya.
“Apalagi pada bulan Agustus ini akan ada 120 juta vaksin yang masuk dan diperuntukkan pada semua warga Indonesia, termasuk di dalamnya adalah warga Kota Malang terutama bagi sekolah-sekolah yang ada di Kota Malang.” tuturnya.
Namun demikian, walaupun vaksinasi bagi pelajar telah dilaksanakan, namun pembelajaran tatap muka masih belum bisa dipastikan bakal terlaksana.
“Semua masih melihat perkembangan situasi di tengah pandemi COVID-19,” tandas Sutiaji.
Baca Juga :
Wawali: Target Vaksinasi di Kota Malang Cukup Tinggi
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Kota Malang Drs Hariyanto, MPd menambahkan, jumlah pemberian vaksinasi kali ini maksimal 1.000 dosis atau disesuaikan dengan hasil screening siswa sebagai peserta vaksinasi.
“Semua siswa yang mengikuti vaksin, wajib melampirkan surat persetujuan dari orang tua,” terangnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pemberian vaksin diberikan kepada semua siswa, mulai dari kelas X sampai kelas XII. Karenanya, agar tidak terjadi kerumunan, pelaksanaan vaksinasi dibagi menjadi tiga shift.
“Shift pertama dari pukul 08.30 sampai 09.30 WIB kelas XII, kedua pukul 09.30 sampai 12.00 WIB kelas XI. Sedangkan kelas X adalah pukul 12.30 WIB sampai 14.30 WIB,” ujarnya.
Hariyanto berharap, dengan pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar ini, diharapkan herd immunity siswa dapat segera terbentuk.
“Sehingga pembelajaran tatap muka, layaknya kondisi normal bisa segera dimulai kembali,” pungkasnya. (ANC)
