KKN 52 UPN Veteran Optimalkan Pengolahan Sampah Briket Sebagai Wisata Edukasi

KKN 52 UPN Veteran Jatim Optimalkan Pengolahan Sampah Briket Sebagai Wisata Edukasi
(Perwakilan Mahasiswa UPN setelah pembukaan Wisata Edukasi Pengolahan Sampah Terpadu Desa Banjarbendo, Senin (26/7). Credit: Ist)
Rolasnews.com – Permasalahan sampah merupakan permasalahan lingkungan serius yang dihadapi seluruh dunia saat ini. Hal itu pula yang menjadi kepedulian puluhan Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Jawa Timur untuk membuat Tempat Pengolahan Sampah di Desa Banjarbendo, Kabupaten Sidoarjo, menjadi sarana wisata edukasi.

Untuk diketahui, tempat pembuangan akhir di Desa Banjarbendo merupakan desa yang mengolah sampah menjadi briket sampah sehingga bernilai ekonomis.

Briket merupakan alternatif pengganti arang dan juga batu bara sebagai bahan bakar.

Read More

Soni Yudha selaku penanggung jawab TPS menjelaskan bahwa pembuatan briket sampah ini barulah di mulai pada bulan Maret tahun ini.

“Pengolahan sampah seperti ini diharapkan dapat diaplikasikan di berbagai Tempat Pembuangan Akhir guna menekan pencemaran lingkungan akibat sampah. Selain itu juga mengapa pengolahan ini menarik sebagai wahana edukasi karena tidak banyak yang melakukan pengolahan sampah menjadi barang bernilai ekonomis,” ujar Adit selaku Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur.

Sosialisasi dan juga informasi mengenai pengolahan briket ini dipublikasikan oleh mahasiswa melalui akun media sosial dan juga portal berita agar kedepannya dapat lebih berkembang.

Diharapkan dengan adanya Wisata Edukasi ini dapat meningkatkan pemasukan di Desa Banjarbendo.

“Pencapaian terkait program ini adalah dimana terdapat orang dari Australia yang ingin belajar mengenai pengolahan briket sampah di Desa Banjarbendo” ujar Feri selaku Perangkat desa Banjarbendo.

Baca Juga :

Tim Mahasiswa ITS Ubah Ampas Tebu Jadi Biobriket

Menurut Sony briket sampah ini memiliki banyak kelebihan selain harga yang lebih ekonomis dari briket batu bara kualitas dari briket ini sendiri juga sama dengan briket kualitas tiga. Hasil dari produksi briket sampah ini telah mencapai 26 ton/bulan sejak bulan April lalu.

Sampah briket juga bernilai ekonomis
(Sampah briket juga memiliki nilai ekonomis. Credit: Ist)

Tapah pengolahan sampah ini berupa pemisahan antara kompos dengan sampah bernilai ekonomis. Hal ini dilakukan karena sampah bernilai ekonomis dapat menyebapkan mesin menjadi tersendat.

Selain itu, sampah bernilai ekonomis juga masih dapat dijual ke pengepul. Kompos itu yang digunakan sebagai bahan pembuat briket sampah. Dalam sehari produksi saat ini mencapai 5 ton bricket sampah.

Kontribusi dalam pembuatan briket sampah ini masyarakat Desa Banjarbendo tidak pelu membayar retribusi pada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo karena ditanggung oleh pihak pengolahan briket sebagai bentuk rasa terimakasih terhadap masyarakat desa. (REZA)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *