Rolasnews.com – Tokyo melaporkan jumlah infeksi virus corona baru tertingi pada Selasa, beberapa hari setelah Olimpiade dimulai. Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga memperingatkan orang-orang untuk menghindari acara-acara yang tidak penting, tetapi mengatakan penangguhan Olimpiade belum diperlukan.
Suga mengatakan bahwa tak ada kekhawatiran tentang itu karena kontrol lalu lintas telah menekan mobilisasi orang-orang dan juga dengan adanya aturan pemerintah untuk bekerja dari jarak jauh. Ia menghimbau masyarakat agar menghindari jalan-jalan yang tidak penting.
”Silahkan menonton Olimpiade melalui TV di rumah,” katanya.
Penambahan sebanyak 2.848 kasus COVID-19 baru dilaporkan, di mana angka ini melebihi rekor sebelumnya yaitu 2.520 kasus harian pada 7 Januari.
Saat ini Jepang mencatat total 200.000 kasus sejak awal pandemi tahun lalu di negara itu seperti dilansir Associated Press. Sementara di Tokyo kini juga berada dalam keadaan darurat level empat yang akan berlanjut hingga dimulainya Paralimpiade pada akhir Agustus.
Sebelumnya para ahli telah memperingatkan bahwa varian delta yang lebih menular dapat menyebabkan lonjakan kasus karena digelarnya Olimpiade.
Pemerintahan Suga telah banyak dikritik karena lebih memprioritaskan Olimpiade daripada kesehatan negara. Peringkat dukungan publiknya menurun menjadi sekitar 30 persen dalam survey media baru-baru ini.
Sementara itu, Menteri Kesehatan Norihisa Tamura mengatakan lonjakan kasus yang terjadi bukanlah hal yang mengejutkan karena percepatan infeksi global akibat strain delta telah menyebar di seluruh dunia.
Bukan karena Olimpiade, Tamura justru menyalahkan bar dan rerstoran yang masih menyajikan alkohol sebagai dalang penyebaran meski telah ada larangan selama keadaan darurat
Baca Juga :
Penyelenggara Larang Penjualan dan Konsumsi Alkohol di Olimpiade Tokyo 2020
Kazuhiro Tateda, pakar penyakit menular Universitas Toho berpendapat bahwa jika peningkatan kasus terus berlanjut meskipun tindakan darurat telah ditetapkan dengan dipersingkatnya jam operasional restoran dan larangan alcohol, artinya aturan tersebut tidak efektif.
Dengan adanya Olimpiade dan liburan musim panas yang mendorong pergerakan orang, infeksi dapat meningkat dalam beberapa minggu terakhir, kata Tateda kepada televisi NHK.
Para ahli negara itu mencatat bahwa kasus di antara orang yang lebih muda dan tidak divaksinasi meningkat tajam . Karenanya sangat penting untuk meningkatkan vaksinansi di kalangan usia yang lebih muda,
Sementara lebih banyak lagi kasus serius menyerang mereka yang berusia 50-an dan mendominasi hampir 3.000 pasien rawat inap di Tokyo. Otoritas setempat berencana meminta intitusi medis untuk meningkatkan kapasitas menjadi 6,000 tempat tidur untuk pasien covid.
Pemerintah mengatakan 25,5 persen orang Jepang telah divaksinasi lengkap, jumlah ini masih jauh dari target dalam mengurangi resiko penularan dalam populasi umum. (AZP)