Rolasnews.com – Melihat pertumbuhan penduduk di dunia yang terus meningkat pada setiap tahunnya, maka kebutuhan pangan hortikultura juga akan semakin meningkat. Apalagi sektor pertanian pada komoditas hortikultura merupakan salah satu sektor yang fundamental dalam meningkatkan perekonomian nasional serta keberlangsungan hidup masyarakat.
Hal ini menjadikan peluang sektor pertanian lebih luas serta dapat memberi pengaruh yang sangat besar terhadap perekonomian di Indonesia.
Sayangnya, pengelolaan pertanian hortikultura di Indonesia masih bersifat tradisional dan penggunaan teknologi dalam budidaya tanaman masih tergolong minim. Selain itu, lahan pertanian setiap tahunnya terus mengalami ketidakstabilan.
Melihat kondisi itu, dibawah bimbingan Eka Maulana, S. T, M. T, M. Eng, tiga mahasiswa Teknik Elektro (FT) dan Bioteknologi (FTP) Universitas Brawijaya yakni M. Dilan Linoval, Muh. Romadhani Prabowo, dan Salwana Nabilah menawarkan sebuah solusi yang tidak hanya dapat menyelesaikan permasalahan defisit lahan tani, tetapi juga dapat menjadi inovasi teknologi masa depan.
Solusi inovatif yang ditawarkan adalah STRATO sebagai rancang bangun pertanian cerdas untuk meningkatkan efisiensi budidaya pada komoditas hortikultura yang terintegrasi dengan robot dan berbasis Internet of Things (IoT).
M. Dilan mewakili timnya, menjelaskan, STRATO merupakan konsep perkebunan futuristik dengan sistem terintegrasi yang dapat meningkatkan efisiensi pertanian baik dari segi pengembangan teknologi hingga peningkatan kualitas produk hasil pertanian.
“STRATO menerapkan konsep perkebunan aeroponik vertikal, didesain dengan rak tanaman yang kami sebut plant garden dilengkapi dengan beberapa sensor seperti TDS, sensor Ph, kamera webcam untuk melakukan monitoring tanaman secara real-time dan mengetahui kondisi pertumbuhan dan ukuran tanaman secara presisi,” jelasnya.
Baca Juga :
Berbasis OVOV, 1000 Kampung Hortikultura Fokus Pada Ekonomi Skala Luas
Menurutnya, STRATO juga dilengkapi dengan ruang central controller yang berfungsi sebagai tempat Box electronic yang berisikan komponen mikrokontroler untuk mengeksekusi kontrol otomatis secara langsung pada rak tanaman. Selain itu alat ini juga telah memiliki sistem mobilisasi tanaman otomatis yang disebut sebagai robot distributor terdiri dari elevator dan robot pengantar.
“Pencahayaan pada STRATO menggunakan LED RGB yang telah diprogram agar bisa menyesuaikan panjang gelombang cahaya dan periode pertumbuhan tanaman. Sedangkan pemberian nutrisi tanaman otomatis pada STRATO menggunakan mist maker menghasilkan partikel air sangat kecil sehingga lebih mudah untuk dapat diserap oleh akar dan batang tanaman yang dibudidaya,” terangnya.
Disebutkan, karya inovasi yang dihasilkan tiga mahasiswa UB ini berhasil mendapatkan pendanaan riset dari Kementrian Pendidikan dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta.
Selanjutnya, tim ini akan melanjutkan perjuangannya menuju Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke 34 (PIMNAS 34) 2021 mendatang.
“Tim saya berharap inovasi kami ini menjadi solusi di masa depan untuk menghadapi berbagai masalah yang ada di komoditas pertanian hortikultura dan menjadi bentuk investasi bagi para petani yang ingin mewujudkan produksi panen yang banyak dalam waktu yang lebih singkat serta hasil panen yang berkualitas tinggi,” ucap Dilan. (ANC/*)