Rolasnews.com – Orang-orang berbondong-bondong menyerbu swalayan untuk memburu produk susu kemasan berlogo beruang. Fenomena berburu susu beruang itulah yang terjadi di swalayan-swalayan seluruh Indonesia beberapa hari terakhir.
Di dunia maya pun sudah bertebaran video-video viral terkait aksi panic buying tersebut. Produk susu yang semula harganya di swalayan masih berada di bawah Rp 10 ribu per kaleng, kini harganya pun bisa mencapai di kisaran Rp 15 ribu sampai Rp 17 ribuan.
Bahkan, belakangan ada yang menyebut harga tiap kalengnya di situs jual beli online bisa mencapai Rp 50 ribuan atau lima kali lipat dari harga awal. Semua itu gara-gara kabar terkait apa yang terkandung dalam produk minuman susu beruang.
Dipercaya, dengan minum susu berlogo beruang tersebut maka bisa menangkal COVID-19.
Nah, apakah Anda juga termasuk orang yang berebut produk susu beruang saat ini?
Mungkin ada baiknya Anda terlebih dahulu menyimak penuturan dari beberapa ahli terkait dengan kandungan di balik susu tersebut. Apakah benar susu beruang dapat berkhasiat untuk menangkal virus Corona seperti yang sudah beredar di masyarakat?
Kepada CNN Indonesia, Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menyebut bahwa meminum susu beruang tak akan bisa mengobati COVID-19.
“Susu beruang tak bisa mematikan virus SARS-Cov-2,” tegas Zubairi.
Baca Juga :
Yuk, Kenali Vaksin-Vaksin COVID-19 dan Efek Sampingnya
Menurut Zubairi, semua produk susu yang dijual di pasaran mempunyai kandungan gizi sama. Demikian juga susu beruang. Kandungannya antara lain protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral.
“Kecuali susu kental manis yang kadar proteinnya rendah,” lanjut dokter onkologi di Rumah Sakit Kramat 128 itu.
Untuk menjaga imunitas tubuh, Zubairi menyebut bahwa bukan hanya dengan cara meminum susu. Terutama susu berlogo beruang itu. Mengonsumsi makanan sehat bergizi yang lain seperti sayur mayur, buah-buahan, karbohidrat, vitamin, dan mineral, juga baik untuk tubuh.
“Nutrisi yang baik itu juga harus mengandung sayuran, buah, karbohidrat, vitamin, dan mineral,” tutur Zubairi.
Bukan hanya Zubairi yang berpendapat bahwa susu berlogo beruang itu bukan untuk mengobati COVID-19.
Ahli Gizi Masyarakat Fakutlas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) dokter Tan Shot Yen, juga menyebutkan hal senada. Menurut Dokter Tan, begitu ia disapa, kabar susu beruang bisa menyembuhkan sakit seperti demam, batuk, dan lainnya hanyalah mitos belaka.
“Meningkatkan imunitas? Gizi manusia dewasa tidak didongkrak susu. Kalau membahas soal protein, telur juaranya. Sebab (telur) representasi protein sempurna,” tulis dokter Tan lewat salah satu unggahan InstaStory-nya.
Ia pun membicarakan soal Bovine Coronavirus Immune Milk (BIM) yang disebut-sebut efektif melawan COVID-19.
“Masih membutuhkan tahapan uji yang panjang,” ungkap pengamat nutrisi itu.
Menurutnya, panic buying yang terjadi di masyarakat saat ini tak lebih dari overklaim ke salah satu produk. Overklaim itu yang kemudian membuat masyarakat jadi salah mengasumsikan soal kandungan dalam susu beruang.
“Parahnya, literasi gizi juga minim. Akhirnya, overklaim itu pun kemudian membentuk sebuah opini publik. Hal yang seharusnya sebuah mitos, malah dijadikan sebagai kebenaran, dan bahkan fakta ilmiah sama sekali tidak digubris,” tuturnya.
Dokter Tan juga membeberkan kadar vitamin, mineral, dan protein di dalam produk susu cair.
“Susu evaporasi, susu UHT, susu cair, kandungannya sama. Bedanya pada komposisi, dan Anda bisa membaca pada labelnya,” sebutnya.
Baca Juga :
Hari Susu Nusantara, Momentum Tingkatkan Industri Persusuan
Bandingkan kadar protein dalam susu berlogo beruang dengan produk susu cair lainnya. Dari tiga varian susu tersebut, kadar proteinnya antara 4 hingga 6 gram. Coba lihat kandungan di balik susu cair lainnya.
Susu produk Greenfields misalnya. Kadar proteinnya mencapai 8 gram. Jumlahnya sama seperti produk susu Ultra Milk. Sementara, susu Frisian Flag , kadar proteinnya hanya 7 gram. Tapi, itu pun masih di atas susu berlogo beruang.
Oke, setelah mengetahui penjabaran para ahli yang berkaitan dengan gizi dalam kemasan susu berlogo beruang tersebut dan efeknya untuk menyembuhkan COVID-19, apakah Anda masih yakin mau berebut susu beruang lagi? (YMP)