Rolasnews.com – Sejak beberapa hari lalu, polisi di wilayah Vancouver, Kanada telah menerima lebih dari 100 laporan kematian mendadak. Sebagian besar adalah orang tua ketika gelombang panas ekstrem menyelimuti bagian Kanada dan Barat Laut Amerika.
Dilaporkan Associated Press, bahkan satu detasemen Royal Canadian Mounted Police (RCMP) yang berbasis di Burnaby, dekat Vancauver menerima 25 panggilan kematian mendadak dalam 24 jam sejak Senin (28/6).
Sementara menurut CTV News, lebih dari 134 kematian mendadak telah dilaporkan menimpa orang tua di daerah Vancouver, dimana gelombang panas mungkin menjadi penyebabnya. Polisi mencatat bahwa sejumlah besar kematian ini terjadi di antara manula berusia 70 dan 92 tahun. Setidaknya satu orang berusia empat puluhan ikut tewas.
Sedangkan di British Columbia, Kanada, lebih dari 230 orang dilaporkan tewas diduga karena gelombang panas sejak Jumat ( 25/6) hingga Selasa (29/6).
Lytton, sebuah desa sekitar 160 mil di Timur Laut Vancouver mencatat suhu mencapai 49,6°C pada hari Selasa, memecahkan rekor suhu terpanas yang pernah tercatat di Kanada selama tiga hari berturut-turut.
“Vancouver tidak pernah mengalami panas seperti ini, dan sayangnya puluhan orang sekarat karenanya. Petugas kami sangat sedikit, tetapi kami masih melakukan semua yang kami bisa untuk menjaga orang tetap aman,” tutur sumber di kepolisian Vancouver, dilansir Forbes, Selasa (29/6).
Tak hanya itu, gelombang panas dilaporkan telah menyebabkan sekitar selusin kematian di negara Washington dan Oregon di Amerika Serikat. Hal ini memaksa perusahaan utilitas untuk melakukan pemadaman bergilir di Spokane Washington.
Beberapa kota di AS Bagian Barat yang juga terkena gelombang panas melarang kembang api menjelang perayaan Empat Juli karena khawatir hal itu dapat memicu kebakaran hutan di wilayah tersebut.
Pemadam kebakaran di Portland, Oregon di mana suhu disana melonjak ke rekor 47°C pada hari Senin telah mengeluarkan larangan kembang api. Beberapa kota lain di Oregon seperti Bend dan Tualatin juga melarang penggunaan kembang api hingga 9 Juli.
Baca Juga :
PBB Peringatkan Perubahan Iklim Sebabkan Lebih Banyak Bencana Tiap Tahun
Beberapa ahli yang mengamati peristiwa cuaca ekstrem telah menghubungkannya dengan perubahan iklim dan planet yang memanas.
Menurut laporan ekonomi dunia, gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut telah dikaitkan dengan sistem tekanan tinggi yang dikenal sebagai “kubah panas” yang telah menetap di Pacific Northwest. Tekanan tingggi di atmosfer dapat membuat panas terperangkap dan menyebabkan suhu melonjak di permukaan tanah,
Sifat tekanan tinggi dari “kubah” mencegah panas menghilang karena efek pemanasan terus meningkat. Suhu yang sangat tinggi dapat berbahaya bagi manusia dan menyebabkan sengatan panas yang dapat menyebabkan kerusakan organ hingga kematian. (AZP)